Penyuluhan Pencegahan Stunting Pada Anak

Abstract

ABSTRAKMenurut amatan pakar gizi, angka ini meningkat sebesar 37,2 persen dalam jangka waktu tiga tahun (Tirto,2016). Jumlah stunting di Magelang tahun 2017 mencapai 30 persen dari total populasi anak (Gatra, 2019). Jumlah tersebut termasuk yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut melatarbelakangi kami untuk perlu mengadakan sebuah program penyuluhan stunting khususnya di wilayah Desa Kalibening, Kec. Dukun, Kab. Magelang. Bentuk penyuluhannya adalah dalam bentuk membantu memberikan layanan informasi dengan bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat guna mengajak masayarakat melakukan gerakan kesehatan masyarakat. Harapannya adalah dengan diadakannya penyuluhan stunting di wilayah Desa Kalibening kesadaran masyarakat terkait tumbuh kembang anak semakin diperhatikan dan meningkat, sehingga bisa mencegah terjadinya stunting dan menurunkan prosentase stunting di Indonesia khususnya di Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. ABSTRACTAccording to nutrition experts, this figure increased by 37.2 percent over a period of three years (Tirto, 2016). The number of stunting in Magelang in 2017 reaches 30 percent of the total child population (Gatra, 2019). The number is among the highest in Central Java Province. This is the background for us to need to hold a stunting counseling program, especially in the Kalibening Village area, Kec. Shaman, Kab. Magelang. The form of counseling is in the form of helping to provide information services by collaborating with the local health office to convey information to the community in order to invite the community to carry out a public health movement. The hope is that with the holding of stunting counseling in the Kalibening Village area, community awareness regarding child growth and development is increasingly being watched and increased, so that it can prevent stunting and reduce the percentage of stunting in Indonesia, especially in Kalibening Village, Shaman District, Magelang District.

Suppport Health Quality Through Stunting Socialization and Prevention in the Tourism Village, Belitung Regency

“…After the implementation of socialization, the community has better knowledge of stunting than before; this can be seen from monitoring village health data, which is monitored regularly every month. The community understands more about the a few days (Dewi and Auliyyah, 2020, Wardana and Astuti, 2019, Riwayati et al, 2022. Tools and materials for activity demonstration materials, for example, the practice of measuring a child's height and weight to find out whether the person concerned is stunted, as well as the introduction of nutritious menus for babies and toddlers using only posters and conversations without any specific data records other than those listed in the Maternal Health Book and Children (MCH) (Vaivada et al, 2020).…”

Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Stunting di Desa Tobela Kecamatan Porehu

“…Magelang menunjukkan kegiatan penyuluhan stunting berjalan sesuai dengan rencana dan berlangsung lancar. Kader Posyandu dan perwakilan warga masyarakat ditiap dusun terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan [11].…”

Penanggulangan Stunting pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Penyuluhan kepada Masyarakat Desa Banyumekar Kabupaten Pandeglang

“…Pengetahuan masyarakat terkait stunting masih kurang, hal ini terbukti dengan ketidaktahuan peserta dalam menjawab pertanyaan narasumber selama kegiatan penyuluhan berlangsung. Kegiatan penyuluhan dapat pengaruh terhadap pengetahuan tentang stunting, kegiatan penyuluhan dianggap sebagai metode efektif dalam memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting pada anak (Wardana & Astuti, 2019). Penyuluhan diselenggarakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan COVID-19 dalam upaya pencegahan dan penyebaran virus.…”