2020
DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i1.1158
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Aktif Orangtua Dan Guru Sekolah Inklusi Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Interaksi Sosial Anak Penderita Autisme

Abstract: Abstract This research was carried out at the Al-Aufa Integrated Islamic Primary School Inclusion Program in Bengkulu City. The purpose of this study is to describe the characteristics of children with autism and how the active role of parents and teachers in improving communication skills and social interactions of children with autism. This study uses a qualitative approach to the type of case study research. In this study the authors collected data by going directly to the field and conducting… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Orangtua merupakan tokoh kunci yang sangat berperan dalam memberikan contoh, bimbingan dan kasih sayang dalam proses pertumbuhan anak-anak mereka. Orangtua adalah bagian terpenting dalam lingkungan anak dan dapat menentukan bagaimana anaknya kelak (Astarini, 2020). Nilai, sikap dan cara berperilaku yang unik seringkali merupakan hasil dari orangtua.…”
Section: Penerimaan Orangtua Dan Hubungannya Dengan Interaksi Sosial ...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Orangtua merupakan tokoh kunci yang sangat berperan dalam memberikan contoh, bimbingan dan kasih sayang dalam proses pertumbuhan anak-anak mereka. Orangtua adalah bagian terpenting dalam lingkungan anak dan dapat menentukan bagaimana anaknya kelak (Astarini, 2020). Nilai, sikap dan cara berperilaku yang unik seringkali merupakan hasil dari orangtua.…”
Section: Penerimaan Orangtua Dan Hubungannya Dengan Interaksi Sosial ...unclassified
“…Autisme merupakan suatu jenis gangguan dalam perkembangan perfasif anak kompleks dan berat yang biasanya sebelum anak berusia berusia tiga tahun (Astarini, 2020). Perilaku autisme dapat digolongkan dengan dua jenis, yaitu perilaku yang eksesif (berlebihan) yang ditandai dengan perilaku yang hiperaktif dan tantrum serta perilaku defisit (berkekurangan) seperti adanya gangguan dalam bicara ataupun kurangnya perilaku sosial dengan lingkungan sekitar (Azis et al, 2021;Padila et al, 2021).…”
unclassified