2015
DOI: 10.20884/1.ins.2015.2.02.456
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran dan Tantangan Kerjasama Subregional dalam Mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): Pendekatan Multilevel Governance

Abstract: AbstrakPenelitian ini menganalisa pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) melalui pendekatan multilevel governance. Yakni, melihat dinamika integrasi ekonomi ASEAN dalam proses pengambilan kebijakan baik di tingkat makro-regional yakni pada level regional ASEAN, maupun mikro-regional yang dalam hal ini peranan di level subregional. Kapasitas kerjasama subregional sangat penting terutama sebagai dinamisator ekonomi di wilayah-wilayah terbelakang sekaligus sebagai wadah dalam menerapkan kebijakan alternatif u… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Sehingga peneliti dapat memperlihatkan kebaruan dari topik penelitian yang diangkat Yaitu (1) kerja sama ekonomi subregional, (2) perdagangan internasional, (3) Penguatan local currency settlement. Kerja Sama Sub-Regional Mengutip dari Chaia Siow Yue (1997) dalam tulisan Budi Ryanto (2015) dijelaskan bahwa terdapat beberapa keunggulan dan manfaat dari implementasi kerja sama pada level sub-regional (Riyanto, 2015). Diantaranya sebagai berikut: 1) Pelaksanaan kerja sama pada level subregional dapat menjadi salah satu alternatif apabila terdapat hambatan atau kendala dari ketercapaian tujuan kerja sama ekonomi pada tingkat regional secara utuh.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sehingga peneliti dapat memperlihatkan kebaruan dari topik penelitian yang diangkat Yaitu (1) kerja sama ekonomi subregional, (2) perdagangan internasional, (3) Penguatan local currency settlement. Kerja Sama Sub-Regional Mengutip dari Chaia Siow Yue (1997) dalam tulisan Budi Ryanto (2015) dijelaskan bahwa terdapat beberapa keunggulan dan manfaat dari implementasi kerja sama pada level sub-regional (Riyanto, 2015). Diantaranya sebagai berikut: 1) Pelaksanaan kerja sama pada level subregional dapat menjadi salah satu alternatif apabila terdapat hambatan atau kendala dari ketercapaian tujuan kerja sama ekonomi pada tingkat regional secara utuh.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Chaia Siow Yue (1997) dalam tulisan Budi Ryanto (2015) menjelaskan bahwa salah satu unggulan dan manfaat dalam kerja sama subregional di antaranya yaitu mudah dilaksanakan dan dikelola secara politik, serta dianggap lebih fleksibel secara fungsi karena kerja sama subregional tidak memiliki ketentua-ketentuan yang ketat, dalam arti menyesuaikan dengan kesepakatan pelaku kerja sama. Pelaksanaan kerja sama sub-regional pada dasarnya memiliki lingkup yang kecil, namun, hal ini menjadi alternatif dari berbagai kendala dan hambatan yang timbul atas framework dari kegiatan ekonomi yang jauh lebih kompleks pada level regional (Riyanto, 2015). Penerapan kerja sama LCS Indonesia-Malaysia-Thailand didasarkan pada tantangan dan kondisi yang sama.…”
Section: Lcs Dalam Mempercepat Perutumbuhan Ekonomi Sub-regionalunclassified
“…Riyanto, 2015 "Peran dan Tantangan Kerjasama Subregional dalam Mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): Pendekatan Multilevel Governance," 29. DOI:10.20884/1.ins.2015.2.02.4566 Wiranta, 1996.…”
unclassified