2015
DOI: 10.14421/jpai.2015.121-05
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Dan Tantangan Pendidikan Agama Islam Di Era Global

Abstract: Islam requires his people to be literate and educated people. Expected educated person in today’s global era will be increased, while those who are not educated will be reduced in accordance with present era. Islamic education guides students in their development, both physical and spiritual to form honorable personality and character. And will become moral beings in the future in accordance with the noble values of our nation. Islamic educational purposes according to the Qur’an include (1) describes the posi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
7
0
22

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 30 publications
(29 citation statements)
references
References 0 publications
0
7
0
22
Order By: Relevance
“…Hal menjadi kajian dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar non formal yang menerapkan program unggulan PAI yang merupakan aspek dari kegiatan ekstrakulikuler sekolah dalam memfasilitasi siswa untuk berkontribusi di masyarakat melalui beberapa bentuk pelatihan keagamaan, misalnya pelatihan khitobah, pembacaan kitab, bilal dan khutbah jum'at, dan pelatihan qiro'ah. Program unggulan Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk diarahkan untuk mengembangkan iman, akhlak (Maisyanah, Syafa'ah, & Fatmawati, 2020), hati nurani, budi pekerti serta aspek kecerdasan dan keterampilan sehingga terwujud keseimbangaan (Hidayat, 2015;Saputra, 2017). Dengan demikian, pendidikan agama akan mampu memberikan kontribusi terhadap seluruh dimensi perkembangan manusia Indonesia seutuhnya (Malla, 2017;Fauzi, 2019;Iqbal, 2019).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Hal menjadi kajian dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar non formal yang menerapkan program unggulan PAI yang merupakan aspek dari kegiatan ekstrakulikuler sekolah dalam memfasilitasi siswa untuk berkontribusi di masyarakat melalui beberapa bentuk pelatihan keagamaan, misalnya pelatihan khitobah, pembacaan kitab, bilal dan khutbah jum'at, dan pelatihan qiro'ah. Program unggulan Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk diarahkan untuk mengembangkan iman, akhlak (Maisyanah, Syafa'ah, & Fatmawati, 2020), hati nurani, budi pekerti serta aspek kecerdasan dan keterampilan sehingga terwujud keseimbangaan (Hidayat, 2015;Saputra, 2017). Dengan demikian, pendidikan agama akan mampu memberikan kontribusi terhadap seluruh dimensi perkembangan manusia Indonesia seutuhnya (Malla, 2017;Fauzi, 2019;Iqbal, 2019).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Furthermore, education must produce students who can understand society with all the variables that can promote success or challenges that lead to social life failure. An alternative to this case is global education (Zamroni in (Hidayat, 2015).…”
Section: The Opportunity Of Fiqh In School and Madrasahmentioning
confidence: 99%
“…Faktor penghambat dalam interaksi edukatif berangkat dari dalam maupun dari luar. Pecahnya interaksi edukatif dalam dunia pendidikan itu sebagian besar adalah tantangan arus globalisasi yang semakin pesat dan merembet kepada sistem dan pola etika dan moral kehidupan pembelajar dan pebelajar (Hidayat, 2015). Faktor internal dari dampak pesatnya arus global sehingga mengakibatkan mandegnya interaksi edukatif .…”
Section: Faktor Pendukung and Penghambat Dalam Interaksi Edukatif Dalam Pembelajaranunclassified
“…Hal ini merupakan tantangan bagi generasi pelajar muslim untuk terus ikut ambil bagian dalam mengisi sejarah peradaban manusia (Minarti, 2013). Beberapa gejala sebagai faktor penghambat dari terlaksananya interaksi edukatif secara tidak langsung dalam proses pembelajaran yaitu: (a) relasi kekuasaan dan pendidikan, (b) problematika kurikulum, (c) pendekatan/metode pembelajaran yang kurang tepat, (d) profesionalitas dan SDM yang minim, (e) dikotomi, (f) sifat ilmu pengetahuan yang terlalu umum, (g) rendahnya semangat penelitian, (h) memorisasi, dan (i) menuntut ilmu hanya motif ijazah (Hidayat, 2015). Budaya informasi di samping berdampak positif dalam kemajuan kehidupan masyarakat juga menimbulkan hentakan nilai baru yang merubah perilaku dan cara berpikir mereka, sehingga problem dalam kehidupan masyarakat sudah tidak terbendung lagi.…”
Section: Faktor Pendukung and Penghambat Dalam Interaksi Edukatif Dalam Pembelajaranunclassified