Pelaksanaan klinik sanitasi di dalam dan di luar gedung puskesmas bertujuan untuk mengatasi kejadian penyakit berbasis lingkungan, seperti ISPA, DBD, diare, dan tuberkulosis yang terkait dengan kondisi lingkungan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan klinik sanitasi dalam penurunan penyakit berbasis lingkungan di Puskesmas Oebobo, Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif observasional. Populasi penelitian mencakup petugas, pasien, dan klien dengan total kunjungan sebanyak 32 orang, menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan klinik sanitasi di dalam gedung telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan di luar gedung juga berjalan dengan baik, namun sebagian pasien dan klien belum mengetahui kegiatan ini karena mereka belum pernah mendapatkan kunjungan rumah dari petugas. Berdasarkan indikator keberhasilan langsung, jumlah kunjungan klien meningkat sementara kunjungan pasien menurun. Namun, indikator tidak langsung menunjukkan bahwa penyakit berbasis lingkungan masih meningkat, disebabkan oleh partisipasi yang kurang dari pasien dan klien terhadap rujukan dan kunjungan rumah oleh petugas. Oleh karena itu, pelaksanaan klinik sanitasi dalam penurunan penyakit berbasis lingkungan belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya karena jumlah penyakit berbasis lingkungan masih meningkat. Diharapkan tenaga kesehatan dan petugas sanitarian dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya klinik sanitasi bagi kesehatan masyarakat dalam menanggulangi penyakit berbasis lingkungan, sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat.