2017
DOI: 10.14710/jpk.5.2.190-199
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Local Champion Dalam Pengembangan Community Based Tourism Di Desa Wisata Candirejo, Magelang

Abstract: Desa Wisata Candirejo merupakan salah satu desa wisata yang menerapkan konsep pariwisata berbasis masyarakat. Keterlibatan masyarakat, pemerintah, dan stakeholder menjadi sangat penting. Pihak yang secara aktif dalam pengembangan desa wisata disebut local leader/local champion sehingga muncul pertanyaan “bagaimana peran local champion dalam pengembangan desa wisata Candirejo?” Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam (depth interview) kepada narasumber. Metode sn… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
3

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 15 publications
0
5
0
3
Order By: Relevance
“…The government that Wendi approached was the Bandung Regency Tourism Office, which helped create amenities in Alamendah and promote this tourism village in a way that tourist who wished to visit could readily recognize it. The ability of Wendi as a local champion is a factor for a village to develop, and the spirit of innovating and utilizing the potential of existing resources makes a local champion trustworthy and influential in a tourist village (Simanjuntak & Sariffuddin, 2017). The communication and collaboration that Wendi has carried out have progressed well and remain in sync with the local people of Alamendah tourist village, academics, government, and organizations that aid in the growth and progression of this tourism village.…”
Section: The Action Of Achieving Integrated Rural Tourismmentioning
confidence: 99%
See 2 more Smart Citations
“…The government that Wendi approached was the Bandung Regency Tourism Office, which helped create amenities in Alamendah and promote this tourism village in a way that tourist who wished to visit could readily recognize it. The ability of Wendi as a local champion is a factor for a village to develop, and the spirit of innovating and utilizing the potential of existing resources makes a local champion trustworthy and influential in a tourist village (Simanjuntak & Sariffuddin, 2017). The communication and collaboration that Wendi has carried out have progressed well and remain in sync with the local people of Alamendah tourist village, academics, government, and organizations that aid in the growth and progression of this tourism village.…”
Section: The Action Of Achieving Integrated Rural Tourismmentioning
confidence: 99%
“…The lack of community involvement and the weak ability of tourism village institutions to synergize stakeholders can potentially lead to unhealthy competition and conflict in the local community. These conditions can be overcome by the role of local champions who influence tourist villages (Simanjuntak & Sariffuddin, 2017). Understanding the context of a local champion can be understood by those who can influence policies, opinions, or actions in a society because of their role and position in society (Kayat et al, 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Meskipun desa wisata ditandai dengan masuknya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, namun demikian banyak pembangunan desa wisata berbasis masyarakat juga muncul karena dukungan pemerintah dan modal yang besar, seperti dalam kegiatan BUMDesa atau PNPM Pariwisata. Sejauh ini studi tentang pembangunan desa wisata berbasis masyarakat tetap selalu melibatkan pemerintah dan kucuran dana, seperti pembangunan Desa Wisata Cibuntu Kuningan, Desa Wisata Jurug, Desa Wisata Candirejo, D'Ganjaran (Kartika et al, 2019;Simanjuntak & Sariffuddin, 2017;Mustofa et al, 2022;Syaifudin & Ma'ruf, 2022). Namun demikian dalam kajian pemberdayan masyarakat juga muncul gejala pembangunan yang dimulai dari sekelompok orang dengan modal yang terbatas, namun berefek meluas dan akhirnya menggerakkan satu kawasan menjadi desa yang terkenal dengan produknya (Jaya, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi-mandatori di Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan-Bali dilakukan dengan menggunakan model CBT diharapkan dapat menjadikan desa belimbing menjadi desa yang tepat guna, serta dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan desa serta masyarakat. CBT merupakan industri pariwisata yang menekankan konsep di mana masyarakat diberlakukan sebagai agen yang mampu mengelola dan mengembangkan objek wisata tersebut sehingga memberikan kesempatan atau access dalam manajemen dan pembangunan pariwisata yang berujung pada pemberdayaan politis melalui kehidupan yang lebih demokratis serta dalam hal pembagian defiden (Rahayu et al, 2016;Simanjuntak & Sariffuddin, 2017). Ada tiga kriteria yang digariskan CBT: (1) masyarakat dilibatkan untuk mengontrol, mengatur, serta membangun wisata tersebut; (2) masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam industri tersebut juga mendapatkan keuntungan; dan (3) adanya pemberdayaan secara politis dan demokratisasi serta pembagian keuntungan kepada komunitas yang kurang beruntung di desa tersebut.…”
Section: Gambar 2 Regulasi Mandatoriunclassified