Latar belakang: Penilaian kesehatan sungai merupakan upaya penting dalam membantu memonitor keseimbangan ekosistem sungai. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan penilaian kualitas Sungai Boyong sebagai hulu dari Sungai Code yang memasok air ke wilayah perkotaan Yogyakarta dengan menggunakan kombinasi metode biotik dan fisik untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.Metode: Penilaian kesehatan sungai dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan dua metode yakni metode biotik yang terdiri atas metode biotilik dan metode RHA, serta metode pengamatan fisik. Metode biotilik merupakan metode pengukuran kuantitif terhadap komunitas makroinvertebrata akuatik. Analisis data biotik dengan menghitung biotik indeks menggunakan panduan biotilik oleh Ecoton. Sampel yang diambil berupa makroinvertebrata akuatik dengan menggunakan jaring. Sampel tumbuhan diambil pada transek yang berada pada verge, bank, dan in-stream. Analisis data riparian vegetation menggunakan indeks Riparian Health Assessment. Sedangkan metode pengamatan fisik menggunakan analisis dari panduan biotilik oleh Ecoton.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode biotilik diketahui bahwa stasiun 1, 2, dan 3 berada pada kondisi sedang, meskipun nilai indeks biotilik stasiun 2 lebih rendah daripada yang lain. Penggunaan metode RHA menunjukkan bahwa kondisi ekosistem riparian di stasiun 1 dan 3 lebih baik daripada stasiun 2. Sedangkan dengan metode pengamatan fisik diketahui bahwa kondisi stasiun 1 dan 3 berada pada kategori sehat, dan stasiun 2 masuk dalam kategori kurang sehat.Simpulan: Penelitian menyimpulkan bahwa kondisi ekosistem Sungai Boyong yang paling baik di Stasiun 2 dan yang kurang baik pada stasiun 1 dan 3. ABSTRACTTitle: River Health Assessment using Biotic and Physical Methods in Boyong River, Sleman, YogyakartaBackground: River health assessment is important to monitor the balance of river ecosystem.. The study was conducted to assess the quality of Boyong River as the upstream of the Code River which supplies water to the urban area of Yogyakarta using a combination of biotic and physical methods for a comprehensive result. Method: River health assessment was carried out by two methods, first was the biotic methods which consisted the biotilik method and the RHA method, and second was the physical observation method . The biotilik method is a quantitative measurement method of aquatic macroinvertebrate communities. Analysis of biotic data by calculating biotic index using biotilik guidance by Ecoton. The samples taken were aquatic macroinvertebrates using nets. Plant samples were taken on transects located on verge, bank, and in-stream. Analysis of riparian vegetation data using the Riparian Health Assessment index. While the physical observation method uses analysis by Ecoton. Result: The results showed that using the biotilik method it was known that stations 1, 2, and 3 were in moderate condition, although the biotilic index value of station 2 was lower than the others. The use of the RHA method shows that the riparian ecosystem conditions at stations 1 and 3 are better than at station 2. Meanwhile, with the physical observation method, it is known that the condition of stations 1 and 3 is in the healthy category, and station 2 is included in the unhealthy category.Conclusion: It was concluded that the ecosystem condition of Boyong River was best at Station 2 and not good at Stations 1 and 3.