Pemerintah membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai sarana penghubung informasi yang tepat bagi publik, serta sebagai pengelolaan dan pelayanan informasi yang berkualitas untuk keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat. Untuk mengetahui peran KIM “Nukus” dalam mewujudkan partisipasi publik, beserta faktor pendukung dan penghambatnya dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dengan informan (Kepala Kelurahan Sukun, Anggota KIM “Nukus”, Staf Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, serta masyarakat Kelurahan Sukun). Data primer penelitian ini juga berupa hasil observasi lapangan dan dokumentasi, sedangkan data sekunder adalah dokumentasi kegiatan KIM “Nukus” yang disebarluaskan melalui sosial media milik KIM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran KIM “Nukus” sudah baik dalam mewujudkan partisipasi masyarakat apabila dilihat dari interaksi berupa norma, wujud perilaku, penilaian dan sanksi, serta harapan meskipun masyarakat masih berharap agar profesionalitas KIM dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat ditingkatkan lagi. Dalam menjalankan perannya, KIM “Nukus” dapat mewujudkan partisipasi publik dapat dengan mengikutsertakan masyarakat guna menerima dan memanfaatkan informasi yang telah disebarluaskan oleh KIM “Nukus”. Hal ini didukung oleh faktor wujud perilaku dari sumber daya manusia KIM “Nukus” yang memiliki jiwa sosial tinggi dan solid, serta kompak. Namun, peran KIM “Nukus” terhambat oleh harapan karena kurangnya jumlah personil peliputan dan penyebaran informasi, terbatasnya alat dan belum adanya kemasan informasi dari masyarakat sendiri yang publikasinya dibantu oleh KIM