2006
DOI: 10.21512/tw.v7i2.617
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peranan Biaya Sosial dalam Meningkatkan Kinerja Sosial dan Kinerja Keuangan Perusahaan High Profile dan Low Profile

Abstract: ABSTRACT

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Hal..ini sesuaiddengan penelitianyyang dilakukan oleh Hendarti (2006) dimana biaya pengelolaannlingkungan berpengaruh terhadappkinerja sosial.…”
Section: Hitamunclassified
“…Hal..ini sesuaiddengan penelitianyyang dilakukan oleh Hendarti (2006) dimana biaya pengelolaannlingkungan berpengaruh terhadappkinerja sosial.…”
Section: Hitamunclassified
“…Hasil penelitian ini kurang sesuai dengan teori stakeholder yang menjelaskan bahwa perusahaan perlu memenuhi ekspektasi atau permintaan dari stakeholder untuk menjaga relasi dan menjaga kegiatan operasional perusahaan. Menurut Hendarti (2006), topik mengenai ketenagakerjaan memperoleh banyak atensi di antara topik pengungkapan sosial lainnya. Meskipun begitu, pengungkapan sosial pada perusahaanperusahaan di Indonesia dianggap masih rendah, kondisi ini diakibatkan karena perusahaan diduga tidak banyak melakukan kegiatan sosial.…”
Section: Socialunclassified
“…Menurut Bukhori & Sopian (2017), kinerja sosial mampu mempengaruhi kinerja keuangan secara bertahap dengan mempengaruhi nilai perusahaan dan market response terlebih dahulu. Hasil penelitian ini konsisten dengan Hendarti (2006), Rosyid (2015), Bukhori & Sopian (2017), dan Kholidah (2018) yang menyatakan bahwa kinerja sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.…”
Section: Socialunclassified
“…Dijelaskan bahwa kinerja sosial dan produktivitas masyarakat di Indonesia berkaitan pula dengan tingkat daya beli masyarakat atau pendapatan yang pada umumnya masih rendah. Artinya, para konsumen masih berpikir pada taraf yang penting terjangkau kebutuhan mereka sehari-hari (Hendarti, 2006). Dijelaskan lebih lanjut (Maslow, 1994) kebutuhan sehari-hari merupakan psychological needs yaitu kebutuhan akan sandang, pangan, papan yang merupakan kebutuhan primer.…”
Section: Komponen Livable Settlementunclassified