Pandemi COVID-19 dapat menjadi penyebab stres pada seseorang karena harus melaksanakan segala aktivitas sehari-hari di rumah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keterkaitan karakteristik responden dengan tingkat stres dan keterkaitan tingkat stres dengan strategi coping stress. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah 529 dosen perempuan dan sampel sebanyak 85 dosen perempuan yang diambil dengan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah DASS-42 dan The Way of Coping Scale. Data dianalisis menggunakan cross tabulation. Hasil penelitian ini adalah responden yang paling banyak mengalami stres adalah usia dewasa akhir dengan tingkat stres sedang (21,2%). Responden paling banyak memiliki tingkat pendidikan magister dengan tingkat stres sedang (36,5%). Responden paling banyak memiliki 2 anak dengan tingkat stres sedang (22,4%). Responden paling banyak memiliki anak usia balita dengan tingkat stres sedang (27,1%). Responden paling banyak bekerja >8 jam sehari dengan tingkat stres sedang (18,8%). Strategi coping stress yang paling banyak digunakan adalah problem focused coping dengan tingkat stres sedang (37,6%). Kesimpulan penelitian adalah dosen perempuan yang menjalankan WFH cenderung mengalami stres. Dua jenis strategi coping stress jika digunakan salah satunya telah dinilai mampu mengatasi stres, namun kombinasi penggunaan keduanya dinyatakan lebih efektif untuk mengatasi stres. Saran yang diberikan adalah responden dapat membuat jadwal yang diberi alarm di handphone, Universitas Jember melakukan skrining untuk mengetahui tingkat stres dosen.