2015
DOI: 10.15578/jsekp.v8i1.1193
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peranan Lebung Sebagai Sumber Ekonomi Bagi Nelayan Dan Sarana Pengelolaan Sumber Daya Ikan Rawa Banjiran Di Sumatera Selatan

Abstract: Perairan rawa banjiran di Sumatera Selatan dikenal dengan Lebak Lebung. Pengelolaannya mengikuti sistem lelang dengan berdasarkan pada kearifan lokal yang disesuaikan dengan keadaan alam. Tujuan penulisan ini adalah menelaah peran lebung sebagai sumber ekonomi bagi nelayan dan menjadi sarana pengelolaan sumber daya ikan khususnya di rawa banjiran Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan data dan informasi yang diperoleh melalui survei dan wawancara. Hasil … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2016
2016
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Salah satu model pemanfaatan sumberdaya perikanan sungai dan rawa yang dikenal luas di Indonesia adalah lelang lebak lebung di Sumatera Selatan. Sistem lelang lebak lebung dimulai ketika masa pemerintahan marga pada tahun 1630 di zaman kerajaan Palembang Darussalam atau "keresidenan Palembang" (Ditya et al, 2014). Selama ini sistem lelang lebak lebung hanya dikenal dan berlaku di Sumatera Selatan namun demikian sistem lelang tersebut juga diterapkan di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau (Bathara et al, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu model pemanfaatan sumberdaya perikanan sungai dan rawa yang dikenal luas di Indonesia adalah lelang lebak lebung di Sumatera Selatan. Sistem lelang lebak lebung dimulai ketika masa pemerintahan marga pada tahun 1630 di zaman kerajaan Palembang Darussalam atau "keresidenan Palembang" (Ditya et al, 2014). Selama ini sistem lelang lebak lebung hanya dikenal dan berlaku di Sumatera Selatan namun demikian sistem lelang tersebut juga diterapkan di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau (Bathara et al, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(2012) mengklasifikasikan lelang lebak lebung sebagai kearifan lokal yang menjadi salah satu karakteristik sosial budaya. Sistem lelang lebak lebung dimulai ketika masa pemerintahan marga pada tahun 1630 di jaman k erajaan Palembang Darussalam atau"keresidenan Palembang" (Ditya et al, 2014). Akan tetapi, laporan Dinas Perikanan Darat tahun 1953 melaporkan bahwa berdasarkan catatan Residen Pruys vander Hoeven "verteg Jaren" (1873-1876) kebiasan melelangkan perairan dimulai tahun 1850 (Nurfirmanephie, 2011).…”
Section: Lebak Lebung DI Sumatera Selatanunclassified
“…The communities around the swamp usually utilize swamp flooded to catch fish, where as a source of fulfilling nutritional needs, and some are sold for family income sources. Swamp flooded is also one type of common water that has potential freshwater fishery resources that are very important (Ditya et al, 2013). Swamp flooded in several rivers in Indonesia such as Kampar River, Musi, Lempuing, Batanghari, Rokan, Kahayan, Barito, Mahakam, and Kapuas is an ecosystem that plays an important role in the production of freshwater fisheries (Samita, 2001).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%