ABSTRAK Produktivitas sayuran jamur berkembang pesat di Indonesia. Salah satu perusahaan yang memproduksi jamur adalah PT. Inti Jamur Raya yang komoditas utamanya adalah jamur shiitake. Perusahaan melakukan budidaya jamur dengan menggunakan baglog. Selama tahun 2015-2016, produktivitas jamur shiitakenya mengalami fluktuasi dan tidak mencapai tingkat produktivitas yang ditargetkan perusahaan. Karena itu, perlu diketahui penyebab dari fluktuasi produktivitas jamur shiitake tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab risiko produksi jamur shiitake di PT. Inti Jamur Raya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan analisis deskriptif berdasarkan risiko produksi yang terjadi pada setiap tahapan produksi, kemudian dilakukan evaluasi terhadap penyebab risiko yang teridentifikasi dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 penyebab yang teridentifikasi, terdapat 9 penyebab prioritas risiko, yaitu: 1) baglog terkena penyakit Trichoderma spp; 2) baglog terkena penyakit Neurospora spp; 3) baglog terkena penyakit Penicillium spp; 4) baglog terkena penyakit Mucor spp; 5) baglog tidak ditutup rapat; 6) baglog yang terkena penyakit tidak dibuang; 7) baglog terlambat dibuka; 8) cuaca ekstrim; dan 9) penyiraman yang tidak teratur. Kata kunci: jamur shiitake, risiko produksi, FMEA ABSTRACT The productivity of mushroom vegetables is growing rapidly in Indonesia. One of the companies that produce mushrooms is PT. Inti Jamur Raya which its main commodity is shiitake mushroom. The company plant mushrooms by using baglog. During 2015-2016, the productivity of shiitake mushrooms was fluctuative and did not reach the level of productivity targeted by the company. Therefore, it is necessary to know the cause of the fluctuations. The purpose of this study was to identify the cause of the risk of shiitake mushroom production at PT. Inti Jamur Raya. To achieve the objectives, the data were analyzed descriptively based on production risk occurring at each stage of production, then the identified causes were evaluated with Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). The results showed that of the 22 causes identified, there were 9 priority causes of risk, namely: 1) baglog affected by Trichoderma spp. desease; 2) baglog affected by Neurospora spp. desease; 3) baglog affected by Penicillium spp. desease; 4) baglog affected by Mucor spp. desease; 5) baglog was not tightly sealed; 6) the baglog affected by the disease was not discarded; 7) baglog late opened; 8) extreme weather; and 9) the watering time was not well-scheduled. Keywords: shiitake mushroom, production risk, FMEA