Ekstrakurikuler menjadi kegiatan tambahan di sekolah yang tujuannya membantu mengembangkan bakat siswa, bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan dilatih. pemilihan ekstrakurikuler dipilih oleh siswa sendiri tanpa campur tangan guru ataupun orang tua sehingga seringkali siswa hanya mengikuti mayoritas keinginan temannya. Mengetahui karakteristik ekstrakurikuler siswa melalui tipe belajarnya akan membuat pengembangan diri siswa menjadi lebih terarah. Penelitian ini menggunakan metode Case Based Reasoning dengan perhitungan similarity yang memiliki 4 tahapan yaitu retrieve (menemukan kembali kasus lama yang serupa), reuse (menjadikan kasus lama sebagai solusi pada kasus baru), revise (mengevaluasi solusi yang diusulkan) dan retain (menyimpan kasus baru pada basis kasus) untuk menentukan tipe belajar dari siswa yang kemudian akan diketahui kegiatan ekstrakurikuler yang cocok karena kondisi perkembangan psikologis anak pada masa-masa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang cenderung salah memilih atau hanya ikut-ikutan dalam memilih sesuatu terutama dalam hal pemilihan ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Gaya belajar tersebut diklasifikasikan ke dalam enam gaya belajar yakni linguistik, kinestik, interpersonal, musikal, naturalis dan matematika logis yang kemudian disesuaikan dengan bidang ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Penelitian ini mengidentifikasi karakteristik minat siswa menggunakan data siswa pada SMP Negeri 17 Padang, hasil similarity 66% untuk gaya belajar interpersonal, 0% untuk gaya belajar kinestik, 6% untuk gaya belajar musikal, 14% untuk gaya belajar naturalis, 0% untuk gaya belajar matematika logis dan 13% untuk gaya belajar linguistik. Sistem pakar yang dihasilkan dapat membantu siswa dengan cepat memberikan gambaran ekstrakurikuler yang sesuai.