2020
DOI: 10.35143/jkt.v6i2.3634
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Metode Double Exponential Smoothng Dan Double Moving Average Untuk Peramalan Harga Beras Eceran Di Kabupaten Pamekasan

Abstract: Beras adalah sumber karbohidrat utama yang digunakan warga indonesia sebagai bahan makanan pokok, sehingga ketersediaan dan harga turut menjadi perhatian. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan peramalan harga beras bulanan untuk tahun 2019, sekaligus membandingkan 2 metode peramalan yaitu Double Moving Average dan Double Exponential Smoothing untuk mendapatkan hasil peramalan harga beras terbaik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga beras eceran dari bulan Januari 2011 hingga Maret 2019.… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
(7 reference statements)
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Metode Single Exponential Smoothing dianggap tidak cocok, karena metode tersebut lebih cocok jika plot yang akan diramalkan terdapat pola horizontal (Fachrurrazi, 2019) Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat bahwa nilai parameter yaitu alpha yang memiliki nilai error terkecil adalah parameter (alpha) 0,2 dengan MAPE sebesar 24,92406. Menurut (Listiowarni et al, 2020), nilai MAPE 20%-50% dikatakan cukup atau layak untuk model peramalan. Akan tetapi, akan dicari alpha yang paling optimal yang menghasilkan nilai MAPE terkecil dengan mencari nilai error alpha antara 0,1-0,2 karena, terjadi penurunan nilai MAPE dari alpha 0,1 ke alpha 0,2.…”
Section: Metode Peramalanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Metode Single Exponential Smoothing dianggap tidak cocok, karena metode tersebut lebih cocok jika plot yang akan diramalkan terdapat pola horizontal (Fachrurrazi, 2019) Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat bahwa nilai parameter yaitu alpha yang memiliki nilai error terkecil adalah parameter (alpha) 0,2 dengan MAPE sebesar 24,92406. Menurut (Listiowarni et al, 2020), nilai MAPE 20%-50% dikatakan cukup atau layak untuk model peramalan. Akan tetapi, akan dicari alpha yang paling optimal yang menghasilkan nilai MAPE terkecil dengan mencari nilai error alpha antara 0,1-0,2 karena, terjadi penurunan nilai MAPE dari alpha 0,1 ke alpha 0,2.…”
Section: Metode Peramalanunclassified
“…Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa nilai parameter yaitu alpha yang paling optimal dan menghasilkan nilai error terkecil adalah parameter (alpha) 0,17 dengan MAPE sebesar 23,46483. Menurut (Listiowarni et al, 2020), nilai MAPE 20%-50% dikatakan cukup atau layak untuk model peramalan. Jadi untuk meramalkan jumlah penerbitan sertifikat tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Banyumas pada periode selanjutnya yaitu dengan menggunakan parameter 0,17 sebagai parameter yang memiliki nilai error terkecil.…”
Section: Metode Peramalanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh (Listiowarni et al, 2020) dilatar belakangi harga beras sebagai makanan pokok, harga beras sering naik jika pasokan sedikit, begitu pula sebaliknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Double Exponential Smoothing dan metode Double Moving Average.…”
Section: Metode Exponential Smoothing Wintersunclassified
“…Subsequent research Forecasting Videotape Rental Using Moving Average. The results research are: find out the rental of video cassettes for the 25th week, which is 772 units [12].…”
Section: Competitionmentioning
confidence: 99%