Perbandingan Pemberian Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal Mastektomi Termodifikasi

Erlangga, Muchammad Erias; Sitanggang, Ruli Herman; Bisri, Tatang

doi:10.15851/jap.v3n3.607

Cited by 7 publications

(9 citation statements)

References 9 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Dexamethasone is a corticosteroid of the glucocorticoid class which induces an adequate anti-inflammation effect by pressuring inflammation mediators such as TNF-α, Il-6 dan IL-1. 13 Curcuma is a food supplement containing 20 mg of Curcuma xanthorrhiza extract whose function is to enhance the appetite and promote the metabolism. Chlorine dioxide mouthwash is an antibacterial whose function is to strengthen mucosa cell walls in order to accelerate wound recovery.…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Reccurent trauma-induced aphthous stomatitis in adjustment disorder patients

Yuliana¹,

Winias²,

Hendarti³

et al. 2019

Dent. J.

View full text Add to dashboard Cite

Background: Adjustment disorder is a temporary psychological condition related to emotional responses or behaviour in reaction to stress resulting from certain changes in a specific period of an individual’s life yet which does not significantly affect his/her daily life. Recurrent aphthous stomatitis (RAS) constitutes recurrent inflammation of the oral mucosa, in the form of an ulcer, frequently associated with psychological stress. Occasionally, a patient does not realise that she/he is suffering from a psychological disorder until the emergence of clinical symptoms, among them recurrent ulcers the causes of which are unknown. Purpose: This article presents a case of adjustment disorder diagnosed from symptoms observable in the oral cavity. Case: The case involved a 21-year-old student who presented with the symptoms of large, painful ulcers on her tongue, the inside of her cheek, and the floor of her mouth. These symptoms had been observable for one month but remained untreated. The patient only ate once a day or even once every two days. An introverted personality, she did not associate with other people. Case management: The procedure covered anamnesis, clinical examination, blood laboratory tests, total immunoglobulin E (IgE), an Antinuclear Antibody (ANA) test, bacterial and fungal culture in ulcus, questionnaire screening on psychological disorders, cortisol level examination and referral to a psychiatrist. Symptomatic therapy administered to the patient led to recovery of the ulcer in 29 days. Conclusion: RAS can be triggered by psychological stress which induces changes in the immune system and oral mucosa tissue.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Reccurent trauma-induced aphthous stomatitis in adjustment disorder patients

Yuliana¹,

Winias²,

Hendarti³

et al. 2019

Dent. J.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Berdasarkan tabel 12 terjadinya duplikasi sebesar 16% pengobatan pada pasien no (1,4, 5, 12, 15, 27, 50, 53, 60, 64, 65, dan 71) kombinasi obat natrium diclofenak dengan dexamethasone yang dalam hal ini kedua obat tersebut memiliki mekanisme kerja yang sama penghambatan enzim sikloogsigenase (COX), Enzim COX inilah bertanggung jawab atas pembentukan prostaglandin yang merupakan mediator inflamsi dan nyeri (Erlangga et al, 2015).…”

Section: Pembahasanunclassified

Gambaran Pengobatan dan Drp’s Gastritis Pada Pasien Dewasa Rawat Jalan di Puskesmas Sungai Dua Kabupaten Banyuasin

Sriwijaya¹,

Lidia²,

Ra’uf³

2022

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKGastritis adalah terjadinya inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung yang berkembang bila mekanisme proteksi mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Gastritis dapat disebabkan oleh infeksi Helicobacteria pylori, pola makan, stres, dan efek samping dari obat NSAID dengan jumlah populasi penderita meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengobatan gastritis dan melihat profil DRP’s di puskesmas Sungai Dua Kabupaten Banyuasin. Methode penelitian ini deskriptif kuantitatif, secara observasi menggunakan data retrospektif berupa rekam medis. Tehnik pengambilan sampel total sampling, populasi 90 pasien dewasa terdiagnosa gastritis periode oktober sampai desember 2019, diperoleh 73 sampel yang sesuai kriteria inklusi yaitu pasien dengan usia 18 sampai 59 tahun terdiagnosa gastritis dengan atau tanpa penyakit penyerta. Hasil penelitian pasien gastritis di paling tinggi jenis kelamin perempuan 78% pada usia lansia awal rentang 46 sampai 59 tahun 55%, pekerjaan ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir SD 41%, dengan gastritis penyerta 59%, diagnosa penyerta terbanyak rheumatoid arthritis 56% serta mengkonsumsi obat golongan NSAID natrium diclofenak 33%, adanya kejadian Drug Related Problems (DRPs) pada interaksi obat potensi moderat sebesar 33 % minor 67%, dosis terlalu rendah sebesar 15%, durasi pengobatan terlalu singkat sebesar 5%, duplikasi pengobatan sebesar 16%, obat diberikan tanpa indikasi sebesar 12%. Kata kunci : Gastritis; DRPS; Rekam medis.ABSTRACTGastritis is an inflammation of the mucosal and submucosal layers of the stomach that develops when the mucosal protection mechanism is filled with bacteria or other irritants. Gastritis can be caused by Helicobacteria pylori infection, diet, stress, and side effects of NSAID drugs with the number of sufferers increasing every year. This study aims to look at the description of gastritis treatment and see the profile of DRP's at the Sungai Dua Public Health Center, Banyuasin Regency. This research method is descriptive quantitative, by observation using retrospective data in the form of medical records. The sampling technique was total sampling, a population of 90 adult patients diagnosed with gastritis from October to December 2019, obtained 73 samples that matched the inclusion criteria, namely patients aged 18 to 59 years diagnosed with gastritis with or without comorbidities. The results of the study of gastritis patients were female, the highest was 78% in the early elderly ranging from 46 to 59 years 55%, housewife occupation with the last education of elementary school 41%, with accompanying gastritis 59%, the most comorbid diagnosis of rheumatoid arthritis 56% and consuming NSAID class of drugs diclofenac sodium 33%, the incidence of Drug Related Problems (DRPs) in moderate potency drug interactions of 33% minor 67%, dose too low by 15%, duration of treatment too short by 5%, duplication of treatment by 16%, drug given without indication by 12%. Keywords : Gastritis; DRPS; Medical records.

show abstract

“…Deksametason merupakan kortikosteroid dengan efek anti-inflamasi yang adekuat yang memiliki pengaruh menghambat proses nyeri. [2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12] Penggunaan deksametason sebagai adjuvan analgesia pascaoperasi odontektomi di luar negeri telah menjadi salah satu pilihan. Dosis deksametason sebagai adjuvan pascaoperasi dipergunakan dalam penelitian berkisar 0,11-0,21 mg/kgBB.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Dosis deksametason sebagai adjuvan pascaoperasi dipergunakan dalam penelitian berkisar 0,11-0,21 mg/kgBB. [2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12] Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian deksametason sebagai adjuvan analgesia pada waktu kejadian nyeri pertama kali dengan NRS >3 pada pasien pascaoperasi odontektomi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Deksametason menekan proses inflamasi pada luka operasi dan juga menekan proses nyeri dengan cara menekan produksi asam arakidonat, TNF-alfa, dan interleukin-1. 2,3,[6][7][8][9][10][11][12][13][14] Sayatan operasi akan mengaktifkan banyak reseptor nosiseptik dan akan mengubah stimulus tersebut ke suatu aksi potensial (transduksi). Aksi potensial tersebut diteruskan ke pusat pengaturan nyeri di medula oblongata (transmisi).…”

Section: Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Pengaruh Deksametason 0,2 mg/KgBB Sebagai Adjuvan Analgesia terhadap Waktu Kejadian Nyeri Pascaoperasi Odontektomi dengan Nrs >3

Alves

Suwarman²,

Kestriani³

2019

jap

View full text Add to dashboard Cite

Deksametason merupakan kortikosteroid golongan glukokortikoid yang memiliki efek anti inflamasi yang adekuat. Penelitian ini bertujuan menilai waktu nyeri pertama kali dengan NRS >3 pada pasien pascaoperasi odontektomi. Penelitian ini merupakan uji acak terkontrol buta ganda pada 30 pasien dengan status fisik American Society of Anesthesiologist kelas 1 (ASA I) yang menjalani operasi odontektomi dalam anestesi umum di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Agustus-September 2019. Pasien dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 15 pasien yang menerima deksametason (D) dan 15 pasien plasebo (K). Penilaian skala nyeri menggunakan nilai numeric rating scale pada NRS >3 pertama kali. Analisis statistika data hasil penelitian menggunakan chi square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan waktu pertama kali terjadi nyeri dengan NRS >3 lebih lama pada kelompok D dibanding dengan kelompok plasebo dengan perbedaan bermakna (p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah pemberian deksametason 0,2 mg/kgBB sebagai adjuvan analgesia terhadap waktu kejadian nyeri dengan NRS >3 pada pasien pascaoperasi odontektomi menghasilkan waktu yang lebih lama.

show abstract

Perbandingan Pemberian Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal Mastektomi Termodifikasi

Cited by 7 publications

References 9 publications

Reccurent trauma-induced aphthous stomatitis in adjustment disorder patients

Reccurent trauma-induced aphthous stomatitis in adjustment disorder patients

Gambaran Pengobatan dan Drp’s Gastritis Pada Pasien Dewasa Rawat Jalan di Puskesmas Sungai Dua Kabupaten Banyuasin

Pengaruh Deksametason 0,2 mg/KgBB Sebagai Adjuvan Analgesia terhadap Waktu Kejadian Nyeri Pascaoperasi Odontektomi dengan Nrs >3

Contact Info

Product

Resources

About