2013
DOI: 10.24002/jik.v4i2.224
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Budaya dan Adaptasi Antarbudaya dalam Relasi Kemitraan Inti-Plasma

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2017
2017
2022
2022

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…39/2014 concerning Plantations can also be a gap that an institution that is oriented towards monitoring business competition is needed to oversee plantation activities. According to the system of constitution in Indonesia, KPPU is a state auxiliary organ 24 KPPU has the authority based on the Business Competition Law to enforce the business competition law.…”
Section: Competition Supervisory Commission (Kppu) As a Partnership S...mentioning
confidence: 99%
“…39/2014 concerning Plantations can also be a gap that an institution that is oriented towards monitoring business competition is needed to oversee plantation activities. According to the system of constitution in Indonesia, KPPU is a state auxiliary organ 24 KPPU has the authority based on the Business Competition Law to enforce the business competition law.…”
Section: Competition Supervisory Commission (Kppu) As a Partnership S...mentioning
confidence: 99%
“…Perbedaan paham atau pendapat sering dijumpai pada era globalisasi ini, tidak pada era globalisasi ini perbedaan paham selalu muncul dimanapun sebagai bentuk ideologi yang berbeda, perbedaan ini sering kita jumpai dalam menyangkut suatu peristiwa ataupun berita. (Rejeki, 2007). Seperti peristiwa terbunuhnya seorang guru prancis yang memaparkan atau memperlihatkan karikatur nabi muhammad SAW, yang mana peristiwa ini menunjukkan suatu perbedaan paham atau ideologi dari kedua orang yang dilandaskan pada ideologi agama dan pendidikan, akan tetapi sering kali ideologi yang berbeda ini dapat menuai pertikaian terlebih jika mendasari pada hal agama (Gugule & Mesra, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Secara umum, budaya Barat yang bersifat individualistik cenderung berada pada konteks rendah (low context), sementara itu budaya Indonesia yang bersifat kolektivistik cenderung berada pada konteks tinggi (high context) (Aziati & Suharnomo, 2011;Rejeki, 2013;Syarifuddin, 2017;Widiastuti, 2012). Meskipun demikian, Suparlan (2001) menjelaskan bahwa di dalam masyarakat Indonesia -yang berkebudayaan konteks tinggi -terdapat perbedaan derajat konteks kebudayaan.…”
Section: Gudykunstunclassified