Latar Belakang: Hingga saat ini nyamuk Aedes sp betina masih menjadi vektor utama dalam penyebaran penyakit DBD. Umumnya nyamuk Aedes sp menyukai air bersih sebagai tempat perkembangbiakannya. Sehingga metode pengendalian nyamuk Aedes sp dengan menggunakan ovitrap (perangkap nyamuk) dianggap efektif karena media yang digunakan yaitu berupa air bersih.Tujuan: Menganalisa hasil penelitian terkait efektivitas berbagai media air dalam ovitrap (perangkap nyamuk) terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik studi literature.Hasil: Berdasarkan hasil analisa jurnal-jurnal penelitian terkait efektivitas berbagai media air yang digunakan dalam ovitrap terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap, maka diperoleh hasil total rata-rata telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada masing-masing media yaitu pada media air hujan 81,75 butir, air sumur 72,83 butir, air mineral 96 butir, air rendaman jerami 105,916 butir, air rendaman eceng gondok 46,33 butir, dan air lindi 35 butir. Adanya perbedaan keefektivitasan berbagai media air dalam mempengaruhi nyamuk Aedes sp untuk meletakkan telur-telurnya.Kesimpulan: Dari hasil analisa terkait efektivitas berbagai media air terhadap telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap dapat disimpulkan bahwa air rendaman jerami yang lebih efektif dalam menarik nyamuk Aedes sp untuk meletakkan telur-telurnya, sedangkan media yang kurang efektif yaitu air lindi.