Selama proses mempelajari informasi matematika, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi membutuhkan pemahaman tentang konsep matematika yang dipelajari (HOTS). Proses mental memahami konsep dapat digunakan untuk tugas menemukan jawaban atas masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program Cabri terhadap kemampuan siswa dalam memahami ide-ide matematika yang berkaitan dengan kubus dan balok. Penelitian ini merupakan quasi-experimental, dan jenis desain yang digunakan disebut nonequivalent control group design. Sebelum memberikan tes pada instrumen pembelajaran, dilakukan observasi terhadap penggunaan aplikasi Cabri dengan kelas tes yang terdiri dari individu-individu yang karakteristiknya bervariasi. instrumen penelitian yang digunakan berupa tes deskripsi, dan diberikan sebelum dan sesudah penelitian. Pre-test dan post-test keduanya diberikan dalam bentuk lima pertanyaan yang memiliki tujuan yang sama dan digunakan dua kali, yaitu pada awal pertemuan dan pada akhir pertemuan, untuk menentukan indikasi mana yang dipahami matematika. prinsip. Pengujian seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t digunakan untuk melakukan analisis terhadap data penelitian. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan memahami konsep matematika siswa yang belajar dengan aplikasi Cabri lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran biasa (konvensional) dengan rata-rata pretest terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan rata-rata 75, sedangkan nilai rata-rata ujian akhir siswa kelas eksperimen adalah 79. Kelompok kontrol mendapat nilai 50 pada nilai rata-rata pretest mereka. Siswa di kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 80 pada posttest, sedangkan siswa di kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 72,5.