2017
DOI: 10.23917/jurkes.v9i2.4592
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Pengetahuan Anemia Pada Remaja Putri Setelah Diberi Pendidikan Dengan Metode Ceramah Tanpa Media Dan Ceramah Dengan Media Buku Cerita

Abstract: ABSTRAKAnemia gizi rentan terjadi pada remaja putri. Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangannya dengan pendidikan gizi. Metode ceramah merupakan cara paling mudah dalam pendidikan, dapat dilakukan dengan ataupun tanpa media. Buku cerita dipilih sebagai media untuk melihat perbedaan peningkatan pengetahuan dalam metode ceramah dengan media dan tanpa media. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan anemia dengan metode ceramah tanpa media dan ceramah menggunakan buku cerita. Penelitian ini… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan tentang anemia sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Azizah Nur Rohim, dkk (2016) tentang perbedaan pengetahuan anemia pada remaja putri setelah diberi pendidikan dengan metode ceramah tanpa media dan ceramah dengan media buku cerita dimana pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan gizi awal dan akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p=0,000; p<0,05) (9) . Terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ini karena sampel memiliki ingatan tentang informasi yang diberikan melalui penyuluhan sehingga berdampak terhadap pengetahuannya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan tentang anemia sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Azizah Nur Rohim, dkk (2016) tentang perbedaan pengetahuan anemia pada remaja putri setelah diberi pendidikan dengan metode ceramah tanpa media dan ceramah dengan media buku cerita dimana pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan gizi awal dan akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p=0,000; p<0,05) (9) . Terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ini karena sampel memiliki ingatan tentang informasi yang diberikan melalui penyuluhan sehingga berdampak terhadap pengetahuannya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kegiatan diselenggarakan dengan metode ceramah atau diskusi interaktif, metode pelatihan atau permainan/simulasi, dan test (Sakiyah et al, 2015). Metode ceramah merupakan cara paling mudah dalam pendidikan, dapat dilakukan dengan ataupun tanpa media (Rohim et al, 2017). Kegiatan dilaksanakan dalam kurun waktu enam bulan.…”
Section: Metodeunclassified
“…Setelah diberi pendidikan gizi melalui media buku edukatif berbasis games terjadi peningkatan nilai post-test yang menunjukkan bahwa semua responden tergolong dalam pengetahuan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada siswi SMP Muhammadiyah se-Surakarta tentang pendidikan anemia melalui media buku cerita yang menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan remaja putri tentang anemia sebesar 21,02 poin setalah diberi pendidikan gizi melalui media buku cerita 23 Jumlah pancaindra yang digunakan menentukan berapa banyak informasi yang diserap, jika melibatkan mata dan telinga yang disertai dengan diskusi, serta latihan soal maka informasi akan terserap sebanyak 90 persen 26 . Peningkatan pengetahuan responden tentang sayur dan buah dimungkinkan karena penggunakan metode ceramah serta media buku edukatif berbasis games mampu merangsang responden dalam memaksimalkan penggunaan alat indera pengelihatan dan pendengaran sehingga responden mampu menerima pengetahuan baru dengan baik.…”
Section: Metodeunclassified