Perbedaan Perilaku Membuang Sampah Pada Siswa Antara Sebelum Dan Sesudah Diberikan Live and Symbolic Modeling

Anifa, Tia; Anward, Hemy Heryati; Erlyani, Neka

doi:10.20527/ecopsy.v4i2.3850

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Secara umum kita sering mendengar adanya sampah organik dan anorganik yang dibedakan berdasarkan sifat dan struktur kimianya. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk atau terurai secara alamiah/biologis dibantu oleh bakteri (Anifa, 2017), meliputi sisa tumbuhan, hewan, dan sisa makanan. Sampah organik juga biasa disebut sebagai sampah basah.…”

Section: Gambar 2 Diagram Hasil Pertanyaanunclassified

Kontribusi Sosial Meningkatkan Komitmen Masyarakat Untuk Penanganan Sampah Di Pesisir Pantai Paciran Lamongan

Aliwu,

Prayoga,

Aqmar

et al. 2024

View full text Add to dashboard Cite

Pengelolaan sampah merupakan kunci dalam pengurangan dampak negatif yang akan ditimbulkan. Pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi pedoman utama, dengan berfokus pada pengurangan penggunaan, pemanfaatan kembali, dan dengan mendaur ulang material untuk mewujudkan solusi berkelanjutan. Sosialisasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada kegiatan kontribusi ini memfokuskan dalam pembahasan materi 3R pengelolaan sampah. Kerja bakti pemasangan tempat sampah, deklarasi dan komitmen membuang sampah pada tempatnya. Pretest dan Postest untuk mengukur pengetahuan yang didasari oleh kepedulian lingkungan akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam melaksanakan penanganan dalam mengurangi jumlah sampah agar tidak berdampak besar terhadap lingkungan. Dalam praktek bersama dengan masyarakat sekitar kelompok Mahatta berencana untuk dapat membagikan tempat sampah kepada masyarakat setempat dengan tujuan agar masyarakat dapat bisa memilah terkait sampah mana yang termasuk sampah organik dan non-organik. kemudian Observasi yang dilakukan untuk mengamati sampah yang berada di sekitaran pesisir Kecamatan Paciran. Observasi ini melibatkan pemanfaatan dan penggunaan sarana dan prasarana antara lain menempatkan sampah pada wadah yang sudah tersedia, proses pengumpulan sampah, dan pemindahan sampah.

show abstract

Section: Gambar 2 Diagram Hasil Pertanyaanunclassified

Kontribusi Sosial Meningkatkan Komitmen Masyarakat Untuk Penanganan Sampah Di Pesisir Pantai Paciran Lamongan

Aliwu,

Prayoga,

Aqmar

et al. 2024

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Penelitian perilaku menyampah pada anak sekolah dasar di Indonesia menemukan bahwa live and symbolic modelling berpengaruh pada perilaku anak. Dalam penelitian ini, perilaku guru dianggap memiliki pengaruh yang besar di dalam membentuk perilaku siswa dalam membuang sampah pada tempatnya berdasarkan metode experiment kuasi (Anifa, Anward, & Erlyani, 2017). Selain guru, pola asuh orang tua juga dianggap berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap peduli anak pada sampah (Patalatu & Besare, 2020).…”

Section: Latar Belakangunclassified

“…Analisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perilaku menyampah lebih banyak ditekankan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan perilaku (Anifa et al, 2017;Collado, Evans, & Sorrel, 2017;Nurhadyana, 2012;Oluyinka, 2011;Schultz et al, 2011;Yulida et al, 2016).…”

Section: Latar Belakangunclassified

“…Dalam konteks indonesia, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan seperti ketersediaan sarana, aturan yang tegas, model perilaku dari guru, dan cara pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang lebih besar di dalam membentuk perilaku menyampah pada siswa (Anifa et al, 2017;Nurhadyana, 2012;Patalatu & Besare, 2020). Aturan yang di sekolah tentang menjaga kebersihan dibarengi dengan memberikan model yang baik melalui perilaku guru dalam menyampah memberikan dampak yang lebih besar di dalam mengurangi mengubah perilaku menyampah siswa (Anifa et al, 2017). Upaya pembiasaan yang dibentuk oleh lingkungan secara terus menerus cenderung akan mengurangi perilakunya yang tidak diharapkan ketika ada hukuman yang diberikan.…”

Section: Tinjauan Pustakaunclassified

See 1 more Smart Citation

Perubahan Perilaku Menyampah Siswa Melalui “Reinforcement”

Ningrum¹,

Vibriyanti²,

Hidayati³

et al. 2021

JSH

View full text Add to dashboard Cite

Littering behavior studies are essential amid high waste conditions in Indonesia. This study aims to analyze student littering behavior changes through a reinforcement program in Junior High School in Depok, West Java. Using an explorative-qualitative approach and collecting data through in-depth interviews with key informants, the study found that students' littering behavior can be categorized as active and passive. Active littering behavior is based on students' lack of concern for the environment due to insufficient knowledge of the impact of waste. Then passive littering behavior is caused by habits that delay littering even though they are aware of the waste dangers. Continuous reinforcement at school in positive and negative reinforcement through the "Green School Program" can reduce student littering behavior, both actively and passively.

show abstract

“…This is in line with Desfandi et al (2017) who say that the introduction of eco-literacy from an early age makes individuals aware of the environment. Anifa et al (2017) mentioned that many elementary school students in Indonesia throw away their food/snack wrappers carelessly. This means that students' self-awareness has not yet grown.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Improving Student’s Eco-Literacy Skills Through the Use of The Eco-Literacy Module

Gustian

Jalal²,

Boeriswati³

2022

IJSR

View full text Add to dashboard Cite

This research is motivated by the low level of eco-literacy of elementary school students. This study aims to improve students' eco-literacy skills by using the eco-literacy module. The method used in this study is an experimental method with the object of research being 40 students The sample chosen was 40 respondents consisting of 18 male students and 22 female students of Karangsambung III State Elementary School, Kadipaten District, Majalengka Regency, West Java Province. The instrument used tests and non-tests, to measure knowledge consisting of 20 questions, and to measure attitudes used attitude observation sheets, and the psychomotor instrument used performance tests. Data analysis techniques in this study used the independent sample t-test with a significance level of 0.05. In addition, to find out how much the level of effectiveness of using the eco-literacy module has on students' ecological abilities, the researchers conducted the Cohen's d test. The results showed that the use of the eco-literacy module could improve the eco-literacy ability of elementary school students. The increase in ability is influenced by the activities of students and teachers in the learning process in the classroom. The eco-literacy module has a positive impact on students so that students become enthusiastic about learning so they don't feel bored when studying the material. Based on the research results, other schools need to implement eco-literacy-based learning modules in an effort to form better ecological literacy and the ability to solve environmental problems

show abstract

Perbedaan Perilaku Membuang Sampah Pada Siswa Antara Sebelum Dan Sesudah Diberikan Live and Symbolic Modeling

Abstract: Kata kunci: perilaku membuang sampah, live and symbolic modeling, siswa sekolah dasar, guru. ABSTRACT

Cited by 4 publications

References 3 publications

Kontribusi Sosial Meningkatkan Komitmen Masyarakat Untuk Penanganan Sampah Di Pesisir Pantai Paciran Lamongan

Kontribusi Sosial Meningkatkan Komitmen Masyarakat Untuk Penanganan Sampah Di Pesisir Pantai Paciran Lamongan

Perubahan Perilaku Menyampah Siswa Melalui “Reinforcement”

Improving Student’s Eco-Literacy Skills Through the Use of The Eco-Literacy Module

Contact Info

Product

Resources

About