Bahaya rokok dapat berdampak kepada semua orang, namun wanita perokok memiliki risiko yang lebih tinggi. Panas hasil pembakaran rokok dan kandungan kimia yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan penurunan aliran darah dan fungsi kelenjar saliva yang memengaruhi kondisi rongga mulut wanita perokok. Tujuan penelitian menganalisis perbedaan nilai volume saliva, pH saliva dan kondisi rongga mulut antara wanita perokok dan non perokok. Metode: Jenis penelitian deskriptif komparatif. Data yang digunakan data sekunder dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penentuan jumlah sampel menggunakan Lemeshow. Data objektif volume saliva diperoleh dengan metode spitting dan pH saliva ditentukan menggunakan pH paper test. Data kondisi rongga mulut diperoleh dari pengisian kuesioner. Responden dalam penelitian ini 26 wanita perokok dan 26 wanita non perokok. Data volume dan pH saliva dianalisis dengan uji t independen dan data kondisi rongga mulut dianalisis dengan uji z parametrik dengan nilai signifikansi p<0,05. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pada sampel pH saliva (p=9,60) dan adanya kondisi karies (p=0,0523), dan tidak terdapat perbedaan signifikan pada volume saliva (p=1,25), ulserasi (p=0,3989), gusi berdarah (p=0,1237) dan mulut kering (p=0,0864) antara wanita perokok dan wanita non perokok. Simpulan: Terdapat perbedaan nilai pH saliva antara wanita perokok dan wanita non perokok. Tidak terdapat perbedaan pada nilai volume saliva dan kondisi rongga mulut antara wanita perokok dan wanita non perokok.Kata kunci: kondisi rongga mulut; pH saliva; volume saliva; wanita perokok
The differences of salivary volume, pH and oral cavity conditions of women smokers and non-smokers