Periode masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain. Pemenuhan asupan gizi pada periode ini sangat penting untuk anak agar penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal. Faktor langsung yang mempengaruhi status gizi pada seorang anak adalah jenis pangan yang dikonsumsi baik secara kualitas maupun kuantitas. Mulai anak usia 6 bulan kualitas ASI mulai menurun sehingga dibutuhkan MP-ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi masa pertumbuhan anak. Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai akan berpengaruh pada status gizi anak (BB/U, TB/U, BB/TB). MP-ASI yang baik harus sesuai dari usia pemberian, frekuensi, porsi, jenis dan variasi nya sesuai dengan usia anak. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasinya adalah seluruh balita usia 24 - 36 bulan di Wilayah Puskesmas Salimbatu sejumlah 40 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling, sehingga sampel yang diambil sebanyak 40 orang. Penelitian menunjukkan pemberian MP-ASI sebagian besar sesuai 67,5%, status gizi berdasarkan BB/U hampir seluruhnya gizi baik 85%, berdasarkan TB/U sebagian besar gizi normal 70%, berdasarkan BB/TT hampir seluruhnya gizi normal 90%. Ada hubungan pemberian MP-ASI dengan Status Gizi balita berdasarkan BB/U p-value = 0,004, ada hubungan pemberian MP-ASI dengan Status Gizi balita berdasarkan TB/U p-value = 0,003, ada hubungan pemberian MP-ASI dengan Status Gizi balita berdasarkan TB/U p-value = 0,002. Ada hubungan pemberian MP-ASI dengan Status Gizi balita. Diharapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan sebaiknya ditindaklanjuti informasi dari penelitian ini dengan membuat program-program kesehatan balita dengan memberikan makanan tambahan di Posyandu dan Puskesmas, meningkatkan peran kader posyandu untuk memantau status gizi bayi balita.