2017
DOI: 10.15548/jk.v7i1.165
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perempuan Memberontak: Perlawanan Perempuan Minangkabau terhadap Kolonialisme Belanda di Sumatera Barat 1908-1942

Abstract: The women play important position against the Dutch colonialism in West Sumatra. Keywords : Women, rebellion, Minangkabau women, colonialism AbstrakPerempuan menempati posisi tersendiri dalam sejarah perlawanan terhadap kolonialisme Belanda di Sumatera Barat. Hanya saja, citra perempuan sebagai representasi dari kelembutan, menghimpit kenyataan sejarah di mana perempuan juga bisa bersikap keras lagi radikal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan posisi perempuan dalam adat Minangkabau dan menghuraikan ke… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Salah satu diantaranya adalah adat dan tradisi lokal Minangkabau yang membatasi akses pendidikan bagi kaum perempuan. Sebenarnya, kebudayaan Minangkabau adalah kebudayaan yang menganut sistem matrilineal yang menjungjung tinggi kehormatan perempuan serta menempatkan perempuan dalam posisi yang terpenting dalam keluarga (Arsa, 2017). Namun, karena pentingnya posisi perempuan dalam keluarga tersebut menyebabkan terbatasnya ruang gerak perempuan dalam ranah publik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu diantaranya adalah adat dan tradisi lokal Minangkabau yang membatasi akses pendidikan bagi kaum perempuan. Sebenarnya, kebudayaan Minangkabau adalah kebudayaan yang menganut sistem matrilineal yang menjungjung tinggi kehormatan perempuan serta menempatkan perempuan dalam posisi yang terpenting dalam keluarga (Arsa, 2017). Namun, karena pentingnya posisi perempuan dalam keluarga tersebut menyebabkan terbatasnya ruang gerak perempuan dalam ranah publik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dia juga merasakan jatuh cinta pada seorang laki-laki dan menikah menjadi seorang ibu. Suami Siti Manggopoh bernama Muhammad Rasyid Bagindo Magek atau juga dikenal sebagai Hamsyik Bagindo Magek [7]. Rumah tangga Siti Manggopoh dan Muhammad Rasyid dikaruniai dua orang anak yaitu satu orang laki-laki dan satu orang perempuan yang bernama Muhammad Yaman dan Delima.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Apalagi untuk wilayah kajian Sumatera Barat (Sumatera's Westkust dalam penyebutan zaman kolonial). Padahal di daerah ini, tempat etnik Minangkabau yang matrilineal banyak bermukim, perempuan tampak memainkan fungsinya yang berarti sebagai pusat pergerakan kebangsawanan melawan penjajahan, sehingga banyak di antara mereka yang dipenjarakan (Arsa, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada periode Hindia Belanda yang dimulai sejak awal abad ke-19, penjara semakin ditegaskan fungsinya di kawasan ini seiring terlibatnya Belanda dalam Perang Padri. Lalu piranti hukum ini terus berkembang hingga menjalar sampai ke dataran tinggi Minangkabau dan terus melebar hingga melingkupi nyaris seluruh daerah tersebut hingga akhir kekuasaan kolonial pada paro pertama abad ke-20 (Arsa, 2017 (Asnan, 2003).…”
Section: Pembahasan Jejaring Tangsi DI Sumatera's Westkustunclassified
See 1 more Smart Citation