2017
DOI: 10.21043/palastren.v10i1.2746
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PEREMPUAN, RESILIENSI DAN LINGKUNGAN (Studi Pada Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental)

Abstract: <p>Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang resiliensi ibu yang memiliki anak retardasi mental. Metode penelitian ini adalah kualitatif eksploratif dengan menggunakan tiga orang subjek ibu berusia 30-45 tahun yang memiliki anak retardasi mental. Penentuan subjek menggunakan teknik purposif sampel<em>.</em><em> </em><em> </em>Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tehnik wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumen-dokumen pribadi. Pen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Dinamika psikologis seseorang akan dipengaruhi oleh derajat Self-esteem nya. Seseorang dengan Self-esteem rendah atau negatif mungkin akan kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mudah frustrasi (Taylor, Maulina, B., dan Suratminingsih, 2005). Atkinson dan Horbi (Irawati & Hajat, 2012) memberikan bukti yang mendukung hal tersebut, menyatakan bahwa depresi, penyakit mental, dan ketidakpuasan secara signifikan dipengaruhi oleh rendahnya Self-esteem.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dinamika psikologis seseorang akan dipengaruhi oleh derajat Self-esteem nya. Seseorang dengan Self-esteem rendah atau negatif mungkin akan kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mudah frustrasi (Taylor, Maulina, B., dan Suratminingsih, 2005). Atkinson dan Horbi (Irawati & Hajat, 2012) memberikan bukti yang mendukung hal tersebut, menyatakan bahwa depresi, penyakit mental, dan ketidakpuasan secara signifikan dipengaruhi oleh rendahnya Self-esteem.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah para pekerja dengan sadar membangun resiliensi didalam keluarga walau keadaan sedang tidak baik-baik saja maka jiwa dan pikiran harus mampu diselarakan agar tidak terjadi stres dan depresi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pentingya resiliensi merupakan kemampuan individu dalam merespon kehidupan dengan cara sehat dan produktif ketika berhadapan dengan trauma atau persoalan (resiliensi) merupakan modal bagi seseorang dalam mengatasi masalah [9] Optimisme Pada penilitian ini subjek juga mengungkapkan bahwa subjek selalu memiliki harapan bahwa kedepannya akan lebih baik dan melakukan harapan tersebut dengan berdoa serta melakukan hal-hal yang positif untuk kesehatan mental juga jasmani, rohani setiap individu menyadari adanya pekerjaan yang dilakukan dari rumah merupakan upaya untuk mencegah penyebaran virus sehingga subjek tetap berusaha berfikir optimis dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sehingga terjadinya resiliensi pada pekerja perempuan di situasi pandemi ini menyadari bahwasanya karier merupakan salah satu anugerah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk perempuan maka dari itu subjek juga berusaha beradaptasi dengan keadaan. Hal ini juga sesuai dengan peryataan bahwa faktor-faktor resiliensi seperti optimis dan afek positif dapat meningkatkan kecenderungan individu untuk bahagia [10]…”
Section: Pengendalian Impulsunclassified
“…Kebutuhan dalam merawat anak tunagrahita dapat bertambah karena anak tunagrahita memerlukan terapi ataupun vitamin. Sehingga Caregiver yang memiliki tingkat ekonomi ke bawah rentan mengalami beban pengasuhan Penelitian lain juga menunjukkan bahwa perempuan atau ibu lebih memiliki beban yang lebih tinggi daripada ayah dalam merawat anak disabilitas intelektual (Suminta, 2017). Caregiver perempuan terutama ibu memiliki tanggung jawab yang besar dan lebih sering dalam merawat anak sehingga rentan memiliki beban pengasuhan daripada ayah.Orang dengan usia yang lebih tua juga rentan mengalami kelelahan selama merawat anak sehingga beban fisik dapat meningkat.…”
Section: Gambaran Caregiver Burdenunclassified
“…Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mayoritas caregiver adalah perempuan. Orang tua terutama ibu memiliki resilien lebih tinggi daripada ayah selama merawat anak retardasi mental (Suminta, 2017). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas kategori tunagrahita adalah ringan.…”
Section: Gambaran Kualitas Hidupunclassified