2018
DOI: 10.31937/ultimacomm.v8i1.818
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Performa Media, Jurnalisme Empati, dan Jurnalisme Bencana: Kinerja Televisi Indonesia dalam Peliputan Bencana (Kasus Liputan TV One terhadap Hilangnya Air Asia QZ 8501)

Abstract: ABSTRAKTulisan ini hendak memaparkan telaah terhadap TV One sebagai salah satu televisi berita di Indonesia, apakah ia melakukan kinerjanya sesuai dengan konsep performa media seperti yang dikemukakan oleh McQuail (1992), dan juga konsep jurnalisme empati sebagaimana digagas oleh Ashadi Siregar (2002). Tulisan ini memaparkan tema di atas dengan menggunakan metode studi kasus dan memilih secara khusus liputan TV One atas hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501, kemudian dibahas dalam kerangka jurnalisme bencana sert… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Sensasionalisme menjadi hal yang tak terpisahkan bagi media dalam meliput peristiwa bencana (Haryanto, 2016). Media juga kerap melakukan dramatisasi dan mengeksploitasi sisi traumatisme korban bencana (Gama, 2009).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sensasionalisme menjadi hal yang tak terpisahkan bagi media dalam meliput peristiwa bencana (Haryanto, 2016). Media juga kerap melakukan dramatisasi dan mengeksploitasi sisi traumatisme korban bencana (Gama, 2009).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa TV One belum menerapkan jurnalisme bencana secara baik. Media ini hanya mengutamakan kecepatan dan menonjolkan sensasionalisme dalam memberitakan bencana (Haryanto, 2016). Sementara penelitian tentang Lion Air HT 610 dilakukan oleh Priscilla dkk dengan melihat bagaimana citra yang dibangun oleh Tribunnews.com berdasar teori citra Marita Vos.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In Indonesia, many prone disaster areas are not covered by the telecommunication network infrastructure. On the other side, disaster news coverage prioritizes the speed of news broadcasting and stresses sensationalism instead of considering what kind of news serves society better (Haryanto, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%