Abstrak
Obat rusak dan kadaluarsa merupakan salah satu masalah yang dapat mencerminkan ketidaktepatan dan kurang baiknya manajemen pengelolaan obat di sebuah Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kefarmasian dalam mencegah obat rusak dan kadaluarsa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tora Belo. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh tenaga kefarmasian di RSUD Tora Belo. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis korelasi menggunakan uji Spearman-Rho, untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kefarmasian dalam mencegah obat rusak dan kadaluarsa. Jumlah sampel adalah 33 orang yang diambil secara total sampling. Waktu pengambilan data penelitian selama bulan Mei-Oktober 2020. Dari hasil penelitian dapat diperoleh pengetahuan tenaga kefarmasian dalam mencegah obat rusak dan kadaluarsa dikategorikan cukup yaitu sebanyak 17 orang (71,1%), sikap tenaga kefarmasian dalam mencegah obat rusak dan kadaluarsa dikategorikan sangat kuat yaitu sebanyak 18 orang (85,78%), serta hasil analisis korelasi tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kefarmasian dalam mencegah obat rusak dan kadaluarsa diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,021, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kefarmasian dalam mencegah obat rusak dan kadaluarsa di RSUD Tora Belo.