This research aims to find out the financial feasibility of pig farming business in Alor Regency. Data collection is done using quantitative and qualitative methods to obtain primary and secondary data. The sampling method is done through three stages. The first stage is carried out at the sub-district level purposively and selected two sub-districts examples. The second stage of determining the sample village is done purposively and selected four example villages. The third stage of determining respondents was done randomly non proportionally as many as 100 example breeders. The data analysis method used is financial analysis using the investment criteria Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B /C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), and Break Event Point (BEP). The results showed that the income of pig farmers was Rp18.225.448 of which 47% was cash income and 53% was non-cash income. The results of the financial analysis showed that NPV worth Rp5.914.312; Net B/C= 1,40; IRR= 18%; Payback Period= 1,54 years; BEP units 6,54 ST and BEP Rupiah Rp27.257.834. Based on the results of research it can be concluded that, the pig herd business in Alor Regency has generated income for pig farmers and is financially viable.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha ternak babi di Kabupaten Alor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Metode pengambilan contoh dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada tingkat kecamatan secara purposive dan dipilih dua kecamatan contoh yaitu kecamatan yang dekat dengan kota dan kecamatan yang jauh dari kota. Tahap kedua penentuan desa contoh dilakukan secara purposive dan dipilih empat desa contoh. Tahap ketiga penentuan responden dilakukan secara acak non proporsional dimana setiap desa 25 responden sehingga terdapat 100 peternak contoh. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis finansial dengan menggunakan kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), dan Break Event Point (BEP) yang terdiri dari BEP unit dan BEP Rupiah . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan peternak babi adalah Rp18.225.448; dimana 47% merupakan pendapatan tunai dan 53% merupakan pendapatan non tunai . Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa NPV senilai Rp5.914.312; Net B/C= 1,40; IRR= 18%; Payback Period= 1,54 tahun; BEP unit 6,54 ST dan BEP Rupiah Rp27.257.834. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, usaha ternak babi di Kabupaten Alor sudah menghasilkan pendapatan bagi peternak babi dan layak secara finansial.