2022
DOI: 10.26887/bcdk.v5i2.2488
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pergelaran Tor-Tor Sombah pada Upacara Adat Kematian Saur Matua dalam Tinjauan Semiotika Peirce

Abstract: Tulisan ini membahas tentang urgensi Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian Saur Matua pada masyarakat Batak Toba. Tor-tor Sombah dipercayai dapat mewujudkan ikatan persaudaraan antara sesama yang hadir di dalam upacara kematian orang yang sempurna dalam kekerabatan. Orang tersebut disebut Saur Matua. Saur artinya lengkap atau sempurna dalam kekerabatan, yaitu orang yang telah beranak cucu, dan berhasil dalam kehidupan sosial serta materi. Tanda-tanda yang terdapat pada Tor-tor Sombah dalam upacara adat ke… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Anggrek kipas tanah (Xiphidium caereleum) berarti mendekati yang dekat, memanggil yang jauh jatuh cinta. keturunan dan menjaga persahabatan satu sama lain, sedangkan pohon beringin (Ficus benjamina), menurut masyarakat Batak Toba atau sering disebut dengan Hariara, dimaknai sebagai lambang belajar dan kesuksesan (Akbar et al, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Anggrek kipas tanah (Xiphidium caereleum) berarti mendekati yang dekat, memanggil yang jauh jatuh cinta. keturunan dan menjaga persahabatan satu sama lain, sedangkan pohon beringin (Ficus benjamina), menurut masyarakat Batak Toba atau sering disebut dengan Hariara, dimaknai sebagai lambang belajar dan kesuksesan (Akbar et al, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Ritual kematian bagi orang Batak Toba menjadi penting karena bagian ini adalah akhir dari masing-masing kehidupan manusia. Meninggal sebagai Saur Matua bagi masyarakat Batak Toba adalah suka cita dan kesempurnaan (Akbar et al, 2021).…”
unclassified
“…Menurut masyarakat pada umumnya, warna hitam identik dengan perasaan duka, sehingga para pelayat kerap kali menggunakan pakaian berwarna hitam untuk menggambarkan suasana hati yang sedang berduka (Jamal, Harahap, and Dalimunthe 2020;Krisna and Qur'ani 2021;Putri 2019;Akbar, Kadir, and Yusfil 2022). Di samping itu, warna hitam juga merujuk pada warna panji Rasulullah, karena pada tahun 622 di kota Madinah Nabi Muhammad memerintahkan penggunaan liwa (bendera) dan rayah yang berarti panji keislaman.…”
Section: Kata 'Halal'unclassified