Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana khalayak baik dalam memberikan dan menyebarkan informasi lalu lintas dan pengalaman lingkungan perkotaan. Meskipun saat ini terdapat banyak aplikasi lalu lintas berbasis smartphone, penelitian ini menjelaskan teori persamaan media masih berfungsi untuk mengetahui khalayak dan hubungan media. Pada dasarnya, proses informasi sangat konvensional melalui tim Gatekeeper. Pembedanya adalah proses tambahan untuk disiarkan di media sosial multiplatform seperti Facebook dan Twitter. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam antara audiens, tim gatekeeper Suara Surabaya FM untuk mengumpulkan data dan mengamati kerja penyebaran informasi di media sosial. Menggunakan teori Media Equation untuk menganalisis empat hal yaitu, manners; personality; emotions dan social role. Kesimpulannya bahwa audiens dan media relations dalam berbagi dan menyebarkan informasi Program “Kelana Kota” di Radio Suara Surabaya FM berlangsung setiap hari dan audiens juga berpartisipasi dalam memberikan informasi yang mereka terima di sekitar Surabaya dan wilayah pinggiran kota. Temuan krusial utama mengapa program dalam menyebarkan informasi lalu lintas perkotaan memang ada di tengah-tengah gempuran aplikasi mobile smartphone adalah bahwa radio memiliki kekuatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi sebagai teman manusia. Sambil mendengarkan beberapa informasi serta memutar musik favorit, penonton dapat menikmati hiburan dengan baik. Dibandingkan dengan aplikasi lalu lintas smartphone, audiens lebih memilih sebagai informasi tambahan.