2019
DOI: 10.36568/kesling.v17i1.1053
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perilaku 3m Bagi Penghuni Rumah Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue

Abstract: Tindakan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue dilakukan dengan pengendalian terhadap vektor melalui pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti yang dapat dikombinasikan dengan perilaku menguras, menutup dan mengubur (3M) sehingga akan menjadi lebih efektif dalam mencegah penyakit DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan kontainer dengan perilaku 3M (menguras, mengubur, menutup) penghuni terhadap kejadian penyakit DBD.Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik dengan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
12
1
8

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(21 citation statements)
references
References 0 publications
0
12
1
8
Order By: Relevance
“…9 Survey kepadatan populasi jentik nyamuk aedes aegypti yang dilakukan oleh Athaillah et al menunjukkan bahwa daerah pesisir memiliki populasi jentik berada pada kategori sedang dengan bretau index sebesar 34%. 10 Pemukiman penduduk didaerah pesisir seperti di Desa Tanjung Pasir dan Tanjung Batu banyak ditemukan benda bekas tergenang air hujan yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…9 Survey kepadatan populasi jentik nyamuk aedes aegypti yang dilakukan oleh Athaillah et al menunjukkan bahwa daerah pesisir memiliki populasi jentik berada pada kategori sedang dengan bretau index sebesar 34%. 10 Pemukiman penduduk didaerah pesisir seperti di Desa Tanjung Pasir dan Tanjung Batu banyak ditemukan benda bekas tergenang air hujan yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Faktor sosiodemografi (tabel 3) pada aspek umur 50% artikel atau sebanyak 7 artikel (kode 2,3,5,9,11,13), tetapi tidak memiliki nilai standar, karena umur pada (Nazareth et al, 2014), yang signifikan didapatkan umur 26-35 tahun; 32-55 tahun pada (Diaz-Quijano et al, 2018) 40-60 tahun pada (Rakhmani et al, 2018). Pada jenis kelamin signifikan pada perempuan di penelitian Vannavong et al 2017) dan (Rakhmani et al, 2018) sedangkan di penelitian (Nazareth et al, 2014), (Fauziah et al, 2019) dan (Udayanga et al, 2018) signifikan pada laki-laki, adanya perbedaan umur dan jenis kelamin yang berbeda pada penelitian yang memberikan hasil signifikan kemungkinan disebabkan persebaran sampel yang kurang seimbang. Aspek status pendidikan signifikan pada 5 penelitian (kode 3,6,11,13,16) dengan rata-rata tingkat pendidikan adalah pada tingkat sekolah menengah di menurut (Vannavong et al, 2017) tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perilaku membersihkan wadah air, sedangkan menurut (Diaz-Quijano et al, 2018) dan (Siddiqui et al, 2016) tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan sangat rentan terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan kesehatan dan dibutuhkan upaya peningkatan kesadaran dalam meningkatkan literasi kesehatan.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…komponen penelitian-penelitian di variabel knowledge upaya pencegahan penyakit DBD persentasenya masih rendah. Komponen paling tinggi terkait faktor pengetahuan pada aspek pengenalan penyakit, diikuti dengan aspek pengetahuan cara transmisi dan perkembangbiakan vektor, tetapi aspek cara pencegahan vektor hanya signifikan di 3 penelitian, sebagaimana penelitian (Rakhmani et al, 2018) (Kumaran et al, 2018) dan (Fauziah et al, 2019) mendapatkan informasi bahwa tingkat pengetahuan terhadap penyakit DBD dan pencegahannya yang tinggi belum berhubungan dengan sikap dan tindakan yang sesuai dengan kesehatan, sedangkan menurut (Nazareth et al, 2014) (Nivedita 2016) peningkatan pengetahuan dapat meningkatkan kesadaran, persepsi dan perilaku yang diharapkan kesehatan, bahkan (Elsinga et al, 2017) melakukan penelitian agar tercipta kondisi masyarakat yang berpengetahuan dan bersikap dalam mosquito breeding site control (MBSC) menggunakan populasi kunci yang pro aktif untuk memotivasi masyarakat dan (Suwanbamrung et al, 2018) menggunakan pendekatan Community participation action research (CPAR) dalam pengembangan model Lansakanya. Beberapa penelitian menunjukan masih banyak yang memberikan hasil yang tidak signifikan terhadap kesemua aspeknya.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 2 more Smart Citations