ABSTRAK Kasus Demam Berdarah Dengue terjadi secara hampir merata di seluruh wilayah di Indonesia dan wilayah pesisir memiliki karakteristik yang disenangi nyamuk aedes aegypti berkaitan dengan banyaknya tempat perindukan bagi nyamuk. Pengendalian dan pencegahan DBD dapat dilakukan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan metode 3M, tetapi kajian tentang perilaku pencegahan DBD oleh masyarakat pesisir masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku pencegahan DBD oleh masyarakat pesisir. Metode penelitian berupa penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga di lokasi penelitian yaitu di Tanjung Pasir dan Tanjung Batu yang merupakan wilayah pesisir. Besar populasi 442 KK dengan jumlah jiwa 1.803 orang. Besar sampel 210 KK yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup dengan Cronbach Alpha 0,81. Dari hasil penelitian teridentifikasi 70% masyarakat melakukan pengurasan dengan frekuensi kurang dari semestinya; cara menguras tidak tepat dilakukan oleh 77,6%; sebanyak 41,4% tidak pernah menutup tempat penampungan air dan 34,3% menutup hanya kadang-kadang; 86,7% tidak pernah mengubur benda bekas dan 55,2% melakukan pembuangan sampah yang tidak baik; sebanyak 63,3% memiliki kebiasaan menggantung baju bekas pakai diluar lemari pakaian; dan 83,8% tidak melakukan abatesasi. Perilaku PSN tidak baik dilakukan oleh 61% masyarakat dan 39% yang memiliki perilaku PSN baik. Analisis uji Somers’d diperoleh p<0,05 membuktikan ada hubungan yang bermakna antara perilaku PSN dengan pencegahan DBD. Disarankan pemerintah untuk meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan agar pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan penularan DBD karena tendahnya perilaku pencegahan DBD masyarakat pesisir. Kata kunci: DBD, perilaku pencegahan, pesisir. ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever cases occur almost evenly in all regions in Indonesia and coastal areas have characteristics favored by the Aedes aegypti mosquitoes due to a large number of breeding places for mosquitoes. Control and prevention of dengue can be done through the Mosquito Nests Eradication movement using the 3M method, but studies on dengue prevention behavior by coastal communities are still limited. This study aims to identify its prevention behavior by coastal communities. The research method is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this study were all families in the study area as many as 442 households with 1,803 people in the coastal area of Tanjung Pasir and Tanjung Batu. The sample size was 210 households were taken by using a stratified random sampling technique. Data collection used a closed questionnaire with Cronbach Alpha 0.81. From this research, it was identified that 70% of the community carried out draining with less than proper frequency; inappropriate drainage method was performed by 77.6%; 41.4% never closed water reservoirs and 34.3% closed occasionally; 86.7% never bury used objects and 55.2% do bad garbage disposal; 63.3% have the habit of hanging used clothes outside the wardrobe, and 83.8% did not do abatization. 61% of the public had bad eradicating mosquito nests behavior and 39% had good eradicating mosquito nests behavior. The Somers'd test analysis obtained p <0.05 proving that there was a significant relationship between eradicating mosquito nests behavior and the prevention of DHF. It is recommended to the government to increase the provision of health education towards public knowledge and awareness in preventing DHF transmission is due to the low DHF prevention behavior in coastal communities. Keywords: DHF, prevention behavior, coastal.
Ketidakseimbangan glukosa dalam darah menimbulkan dampak gangguan pada neuropati yang berpotensi terjadinya luka diabetes. Salah Satu komplikasi diabetes melitus adanya luka ulkus yang menyebabkan 50% hingga 75% harus amputasi. Perawatan luka dewasa ini di ruang perawatan rumah sakit masih cenderung menggunakan metode balutan kasa ”Wet-Dry”(Basah-kering), perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknik perawatan luka terkini “Moist Wound Healing”. Tujuan penelitian ini untuk melihat efektivitas penyembuhan luka dengan membandingkan penggunaan balutan dengan teknik Wet-Dry dan dengan teknik balutan Moist Wound Healing. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi eksperimental. Populasi adalah seluruh pasien diabetes yang mengalami ulkus. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling sehingga diperoleh 18 responden yang menggunakan perawatan luka dengan teknik wet-dry dan 15 responden ulkus diabetic yang dilakukan perawatan luka dengan teknik Moist Wound Healing. Hasil : Data variabel berdistribusi normal setelah diuji dengan Saphiro-Wilk. Uji t-berpasangan menunjukan nilai signifikan p =0,004 yang mana nilai p Value 0,05 sehingga ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang antara kelompok penyembuhan luka dengan perawatan luka dengan teknik Wet dry dengan kelompok perawatan luka Moist Wound Healing. Kesimpulan dari penelitian ini perawatan luka pada ulkus diabetik dengan teknik moist healing lebih cepat proses penyembuhannya sehingga pasien mendapatkan perawatan lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya.Kata Kunci : Ulkus, Diabetic, Wet-dry, Moist Wound Healing.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang terdampak serius oleh pandemi Covid-19. Selama pandemi berlangsung UMKM bermasalah pada penurunan penjualan selama diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar. Oleh karena itu mengingat pentingnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh UMKM dibutuhkan protokol kesehatan sehingga UMKM tetap dapat menjalankan usahanya. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan wawasan kepada pegiat UMKM untuk menjalankan protokol kesehatan pada lingkungan kerja seperti cara mencuci tangan yang benar, menjaga jarak dan memakai masker selama produksi berlangsung. Pada kegiatan ini juga memberikan fasilitas mencuci tangan dengan kran air otomatis. Kran air otomatis ini akan mengalirkan air jika ada objek yang terdeksi dibawah kran. Sehingga tidak perlu memegang kran untuk mengalirkan dan menghentikan aliran air. Hal ini penting untuk higienitas dalam mencuci tangan agar tidak terjadi penyebaran virus. Hasil dari kegiatan ini adalah pegiat UMKM Kenko telah menjalankan kegiatan produksi keripik pisang Kenko dengan protokol kesehatan. Jika UMKM dapat tetap melakukan kegiatan ekonominya selama pandemic Covid-19, maka perekonomian Indonesia akan mulai bangkit dari krisis yang terjadi. Kata Kunci : mencuci tangan, protokol kesehatan, UMKM
Background: Diabetes self-management education (DSME) is a critical element of care for all people with diabetes and those at risk for developing the disease. It is necessary in order to prevent or delay the complications of diabetes and has elements related to lifestyle changes that are also essential for individuals with prediabetes as part of efforts to prevent the disease. This study aimed to examine the effectiveness of diabetes self-management education program in improving selfcare among patients with type 2 diabetes mellitus. Subjects and Method: A randomized controlled trial study was carried out in 7 puskesmas (community health centers) in Tarakan, North Kalimantan, from March 28 to May 20, 2018. A sample of 126 diabetes patients was selected for this study by simple random sampling, comprising 63 patients as intervention group and 63 patients as control group. The dependent variable was diabetes self-management behavior. The independent variables were diabetes self-management education program (DSME). The data were collected by questionnaire. The difference between two groups was analyzed by t-test. Results: Self-management behavior in the DSME group (median= 26; SD= 6.62) was better than the control group (median= 21; SD= 4.55) with p<0.001. Conclusion:Diabetes self-management education program is effective to improve self-management behaviour among patients with type 2 diabetes mellitus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.