2015
DOI: 10.22435/mpk.v24i4.3673.191-198
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perilaku Masyarakat Terkait Penyakit Kaki Gajah Dan Program Pengobatan Massal Di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Low public knowledge about fiariasis is due to lack of information about this disease in the community and the existence of other perceptions about this disease. Filariasis or elephant foot disease in some areas of Indonesia is known for a number of terms, including "untut, ular-ularan, or kelenjaran" [9] with special symptoms of bone marrow [10], [11].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Low public knowledge about fiariasis is due to lack of information about this disease in the community and the existence of other perceptions about this disease. Filariasis or elephant foot disease in some areas of Indonesia is known for a number of terms, including "untut, ular-ularan, or kelenjaran" [9] with special symptoms of bone marrow [10], [11].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Penelitian yang dilakukan oleh Ambarita dkk menggambarkan bahwa praktik masyarakat dalam pencegahan, pengendalian dan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan masyarakat untuk minum obat. 14 Kepatuhan minum obat tidak berdiri sendiri, kondisi ini terkait erat dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) baik petugas kesehatan, kader, lintas sektor dan gencarnya promosi melalui berbagai media promosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan massal penyakit filariasis setelah empat tahun di Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Informasi mengenai kejadian ikutan pasca pemberian obat harus disampaikan kepada masyarakat untuk meminimalkan keraguan masyarakat dalam minum obat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di kabupaten Batanghari, Jambi yang menemukan bahwa ketidaktahuan responden terhadap kegiatan pengobatan ilariasis di daerahnya dan kurangnya sosialisasi memiliki hubungan yang bermakna dengan kesediaan minum 22 obat. yang mendapatkan obat pada kegiatan POPM ilariasis sebesar 80%, dan setelah kegiatan p e n e l i t i a n m e n i n g k a t m e n j a d i 9 5 % .…”
Section: Riwayat Dan Perilaku Pengobatanunclassified