Prevalence of obesity among children aged 6-14 years in Aceh Province was 5.9%. The high prevalencecontinues to increase from 2007 to 2013. The purpose of the study was to measure the effect of fiber intake,snack foods and sedentary on the prevalence of obesity in elementary school children. Case-controldesign research was conducted in August - September 2017 with a sample of 84 children. Data collectionwas conducted through interviews with parents and observations using the GPAQ questionnaire, 24-hour recall, and anthropometric mesurements. The results showed that food intake from daily snacks(p=0.001 and OR=5) and fiber intake (p=0.017 and OR=3.3) were associated with the incidence ofobesity (p<0.05), while breakfast was not significant. Sedentary showed a significant relationship withthe prevalence of obesity in elementary school children (p=0.002 and OR=4.6). The study concluded thatthe risk of primary school children to get obese was five times caused relatedwith byfood intake fromunhealthy snacks and 3,3 times due to low fiber intake, and 4.6 times caused by sedentary.
Keywords: fiber intake, snacks food, obesity, sedentary
Prevalensi obesitas pada anak 6-14 tahun di Provinsi Aceh sebesar 5,9%. Prevalensi obesitas tersebutterus meningkat sejak tahun 2007 sampai 2013. Obesitas pada anak mencapai 7,3%, dan meningkat9,5% pada tahun 2015. Beberapa hasil penelitian menguatkan pergeseran pola konsumsi pangan sepertirendahnya konsumsi serat dan tingginya konsumsi makanan jajanan cepat saji, serta perubahan gayahidup termasuk sedentari lifestyle diduga sebagai faktor pemicu tingginya obesitas pada anak usia 6-14tahun. Tujuan penelitian untuk mengukur hubungan antara asupan serat, makanan jajanan dan sedentariterhadap kejadian obesitas pada anak sekolah dasar. Penelitian dengan disain case-control dilakukan padabulan Agustus – September 2017 dengan sampel anak sekolah dasar sebanyak 84 orang. Pengumpulandata dilakukan melalui wawancara kepada anak dan responden didukung observasi aktivitas anakmenggunakan kuesioner GPAQ, Recall 24 jam, dan pengukuran antropometri. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa asupan makanan dari jajanan sehari (p= 0,001, OR= 5 pada 95% CI: 1,98-12,64)dan konsumsi serat (p= 0,017, OR= 3,3 pada 95% CI: 1,33-1,82) berhubungan dengan kejadian obesitas(p < 0,05), sedangkan sarapan pagi tidak signifikan. Sedentari menunjukkan hubungan bermakna dengankejadian obesitas pada anak sekolah dasar (p= 0,002, OR= 4,6 pada 95% CI: 1,81-11,58). Kesimpulan,kejadian obesitas pada anak sekolah dasar disebabkan sebesar 5,0 kali oleh asupan makanan dari jajananyang tidak sehat dan 3,3 kali akibat rendahnya konsumsi serat, serta sedentari yang tidak baik berisikosebesar 4,6 kali terhadap kejadian obesitas.
Kata kunci: asupan serat, makanan jajanan, obesitas, sedentari