Laki-laki dan perempuan dapat menjadi korban kekerasan dalam pacaran, walaupun angka kekerasan terhadap laki-laki lebih rendah dari perempuan. Meskipun demikian, fakta bahwa laki-laki dapat menjadi korban KDP tidak bisa diabaikan. Penelitian ini dilakukan untuk memahami bagaimana pengalaman laki-laki yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran (KDP). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode fenomenologis dan teknik analisis data dengan interpretative phenomenological analysis (IPA). Metode pengumpulan data menggunakan wawancara kepada tiga partisipan laki-laki yang pernah menjadi korban kekerasan dalam pacaran, menjalin hubungan minimal satu tahun dan berusia diantara 18-25 tahun. Hasil analisis data menemukan sebelas tema superordinat, yakni (1) upaya membangun relasi romantis, (2) sikap agresi pasangan, (3) sikap cemburu pasangan, (4) usaha mempertahankan hubungan, (5) luka fisik akibat agresi, (6) gejolak emosi dan kehilangan motivasi, (7) trauma terhadap benda dan perempuan, (8) menenangkan diri dengan obat-obatan terlarang, (9) pengaruh negatif terhadap relasi sosial, (10) perubahan positif setelah memaafkan, dan (11) pengaruh terhadap hubungan baru. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam ilmu psikologi guna memahami seorang laki-laki yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran.