2016
DOI: 10.17969/agripet.v16i1.3837
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Persentase Karkas Itik Peking yang Diberi Pakan dalam Bentuk Wafer Ransum Komplit Mengandung Limbah Kopi

Abstract: ABSTRAK. Penggunaan wafer ransum komplit mengandung limbah kopi pada itik peking dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berat akhir dan persentase karkas. Materi penelitian yang digunakan adalah itik peking umur 1 hari (DOD) sebanyak 96 ekor dibagi dalam 4 perlakuan dan 3 ulangan. Ransum yang digunakan satu bulan pertama adalah ransum komersil, dan satu bulan terakhir wafer ransum komplit mengandung limbah kopi. Ransum perlakuan yang diberikan adalah: P0 = Wafer ransum komplit 0% limbah kopi (kontrol), P1 = … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
7
1
9

Year Published

2017
2017
2022
2022

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

2
7

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(17 citation statements)
references
References 1 publication
0
7
1
9
Order By: Relevance
“…The mean percentage of non-carcass parts was 44.06 ± 2.033%. This mean percentage was lower than the result of the study done by Pasang [9] with the mean percentage of 46.94%, but higher than the results of the studies done by Daud et al [10] with the mean percentage of 42.82% and Putra et al [11] with the mean percentage of 43.35%.…”
Section: Resultscontrasting
confidence: 72%
“…The mean percentage of non-carcass parts was 44.06 ± 2.033%. This mean percentage was lower than the result of the study done by Pasang [9] with the mean percentage of 46.94%, but higher than the results of the studies done by Daud et al [10] with the mean percentage of 42.82% and Putra et al [11] with the mean percentage of 43.35%.…”
Section: Resultscontrasting
confidence: 72%
“…Pertambahan bobot badan sangat erat kaitannya dengan konsumsi ransum, karena konsumsi ransum menentukan masukan zat nutrisi kedalam tubuh yang selanjutnya dipakai untuk pertumbuhan dan keperluan lainnya. Jika fungsi fisiologis ternak tidak terganggu maka ransum yang dikonsumsi akan digunakan sebaik-baiknya untuk pertumbuhan [16].…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…al. (2003) memperoleh bobot karkas ayam petelur jantan sebesar 438 g dengan masa pemeliharaan selama 42 hari dan hasil penelitian Wafiatiningsih dan Bariroh (2010) memperoleh bobot potong berkisar antara 533,4 -577,4 g/ekor dan persentase karkas 48,56 -50,19% dan setara dengan hasil penelitian Fenita et al, (2011) yaitu berkisar 58,04 -60,08% karkas ayam broiler dan hasil penelitian Daud et al, (2016) 53,72-61,10% karkas itik peking dan lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase karkas ayam broiler 67,99-68,72% (Rayani et al, 2017). Hal ini menunjukkan bahwa kepadatan kandang yang berbeda 10-16 ekor/m 2 tidak mempengaruhi bobot karkas dan persentase karkas ayam ras petelur jantan umur 6 minggu.…”
Section: Bobot Dan Persentase Karkasunclassified