Abstrak: Kota Yogyakarta memiliki beberapa daerah yang berada di kawasan bantaran sungai, salah satunya yaitu Ngadimulyo, Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan. Ngadimulyo dipilih sebagai lokasi sasaran kegiatan karena berdasarkan hasil survei masih memiliki permasalahan yang kompleks dalam pengelolaan lingkungan serta permasalahan ekonomi. Padatnya pemukiman di wilayah ini mengancam kelestarian sungai serta hilangnya ruang terbuka hijau. Tujuan kegiatan pengabdian ini dilakukan adalah sebagai upaya untuk mendukung kelestarian sungai, mencegah terjadinya bencana banjir serta meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang memperhatikan keseimbangan ekologis. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan, pendampingan kepada masyarakat serta pembentukan kampung sayur Ngadimulyo. Jumlah sasaran pengabdian yaitu masyarakat Ngadimulyo yang bermukim di sekitar bantaran sungai berjumlah 25 orang. Metode yang dilakukan yaitu dengan pendekatan ecobehavior yaitu bentuk integrasi ekologi dan paritispasi masyarakat. Hasil pengabdian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sungai berbasis ecobehaviour mencapai 88%, dan peningkatan pengetahuan tentang kampung sayur serta teknik menanam setelah diadakan pelatihan mencapai 92%. Keberhasilan program, perlu komitmen dari semua pihak termasuk masyarakat, Kepala Dukuh serta akademisi dalam memberikan pendampingan berkelanjutan.Abstract: The city of Yogyakarta has several villages located on the riverbanks, one of which is the village of Ngadimulyo, Pakuncen Village, Wirobrajan District. Ngadimulyo was chosen as the target location for the activity because based on survey results it still has complex problems in environmental management and economic problems. The density of settlements in this area threatens the sustainability of the river and the loss of green open space. The purpose of this service activity is carried out as an effort to support the preservation of rivers, prevent floods and increase the economic level of the community through activities that pay attention to ecological balance. Service activities are carried out in the form of training, assistance to the community and the establishment of the Ngadimulyo vegetable village. The number of service targets, namely the Ngadimulyo people who live around the riverbanks, is 25 people. The method used is the ecobehavior approach, which is a form of ecological integration and community participation. The results of the service showed that the level of community knowledge about ecobehavior-based river management reached 88%, and increased knowledge about vegetable villages and planting techniques after training reached 92%. The success of the program requires commitment from all parties including the community, hamlet heads and academics in providing ongoing assistance.