Temper tantrum adalah perilaku yang sering terjadi pada usia anak prasekolah yang ditandai dengan ledakan emosi yang berlebihan dan perilaku akibat kondisi marah dan frustasi pada anak dengan manifestasi berupa perilaku keras kepala, perlawanan, pembangkangan, pemberontakan, kemarahan, kata-kata kasar, menangis, menjerit, berteriak, berguling, menendang, membenturkan kepala ke tembok, menjambak rambut, memukul, melempar barang, dan membanting badan ke lantai akibat kesulitan mengatur emosi dan perilaku, sehingga menimbulkan penderitaan bagi orang tua dan lingkungan. Temper tantrum terkait dengan tahap perkembangan, temperamen, dan status kesehatan (misalnya memiliki gangguan spektrum autisme). Temper tantrum pada anak kecil dapat diterima dan dianggap normatif, namun penanganan yang sesuai untuk mengatasi hal ini kurang dipahami oleh orang tua sehingga orang tua dapat menjadi stress terhadap perilaku tantrum anak. Literature review ini membahas temper tantrum pada balita dan cara mencegah serta menanganinya