Banyaknya tuntutan yang dimiliki oleh mahasiswa tidak jarang akan membuat mahasiswa menemui beberapa permasalahan seperti permasalahan akademik atau permasalahan personal yang menjadikan mahasiswa menjadi kelompok rentan penderita penderita permasalahan kesehatan mental. Hal tersebut membuat mahasiswa membutuhkan penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi salah satunya dengan mencari bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara literasi kesehatan mental dan persepsi terhadap stigma masyarakat dengan perilaku mencari bantuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional, subjek dari penelitian ini adalah 279 mahasiswa yang berkuliah di universitas yang ada di Pulau Jawa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling. Untuk mendapatkan data digunakan 3 skala dalam bentuk google form yakni skala literasi kesehatan mental, skala persepsi terhadap stigma masyarakat, dan skala perilaku mencari bantuan. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji regresi linier berganda dengan SPSS 21 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental dan persepsi terhadap stigma masyarakat secara bersama-sama memengaruhi perilaku mencari bantuan (F=20,353, p =0,000), literasi kesehatan mental secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku mencari bantuan (t=2,920, p=0,004), persepsi terhadap stigma masyarakat secara signifikan memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku mencari bantuan (t=-5,869, p=0,000). Kontribusi antara literasi kesehatan mental dan persepsi terhadap stigma masyarakat terhadap perilaku mencari bantuan sebesar (R2 = 0,129) 12,9%. Tingkat literasi kesehatan mental dan persepsi terhadap stigma masyarakat memiliki pengaruh pada perilaku mencari bantuan yang dimiliki mahasiswa.