2018
DOI: 10.18051/jbiomedkes.2018.v1.18-25
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Persepsi tubuh negatif meningkatkan kejadian eating disorders pada remaja usia 15-19 tahun

Abstract: LATAR BELAKANGEating disorders (gangguan makan) adalah suatu sindrom yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, persepsi tubuh, dan berat badan. Pengaruh media massa dan tekanan dari sosiokultural bahwa seseorang bertubuh kurus adalah yang paling menarik dapat membuat seorang remaja memiliki persepsi tubuh negatif yang dapat memicu terjadinya eating disorders. Dalam satu dekade terakhir, prevalensi eating disorders di Asia Tengggara meng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 18 publications
(23 reference statements)
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Seseorang yang memiliki persepsi tubuh negatif menganggap tubuhnya tidak menarik, merasa malu, dan tidak percaya diri [6,7]. Body image yang negatif, akan mempengaruhi pola makan seorang remaja, mereka cenderung mengurangi asupan/eating disorders sehingga pada akhirnya menyebabkan masalah gizi [8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seseorang yang memiliki persepsi tubuh negatif menganggap tubuhnya tidak menarik, merasa malu, dan tidak percaya diri [6,7]. Body image yang negatif, akan mempengaruhi pola makan seorang remaja, mereka cenderung mengurangi asupan/eating disorders sehingga pada akhirnya menyebabkan masalah gizi [8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian lebih baru menunjukkan menunjukkan prevalensi bulimia nervosa 2,2% dan bingeeating disorder 6,4% pada 9.031 partisipan remaja dan dewasa awal perempuan di Amerika Serikat (Glazer dkk., 2019). Pada remaja Indonesia penelitian menunjukkan 52,7% dari 201 partisipan SMA di Jakarta Timur mengalami eating disorder (Syifa & Pusparini, 2018). Dari berbagai penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prevalensi eating disorder pada remaja termasuk cukup tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Remaja yang merasa tidak puas dengan penampilan dirinya, akan menyebabkan remaja mengalami eating disorder. Hal ini diakibatkan oleh konsep body image siswa yang buruk (persepsi negatif) dan ketidakpuasan terhadap tubuh yang dimiliki sehingga dapat menimbulkan dorongan untuk menjadi lebih kurus dari tubuh yang dimiliki saat ini (Syifa & Pusparini, 2018a). Faktor psikis dan fisik tersebut pada akhirnya mempengaruhi fokus aktivitas remaja, baik Pendidikan dan kehidupan sehari-hari (Aini & Fahriza, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini menjelaskan bahwa jika body image yang negatif tidak diperbaiki atau diterapi maka lama kelamaan akan mengalami eating disordes karena body image memiliki pengaruh yang besar terhadap eating disorders. Maka perlu pencegahan dini terjadinya eating disorder yang diakibatkan body image negatif terutama pada remaja (Syifa & Pusparini, 2018b).…”
Section: Hasilunclassified