2016
DOI: 10.21082/jhort.v24n3.2014.p189-195
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Persilangan Cabai Merah Tahan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum acutatum)

Abstract: ABSTRAK. Perakitan varietas cabai tahan penyakit antraknosa relatif memerlukan waktu yang lama, tetapi varietas tahan antraknosa tetap penting diwujudkan sebagai kontribusi bidang pemuliaan tanaman untuk menurunkan tingkat pemakaian pestisida oleh petani, menjaga keseimbangan lingkungan, dan menyediakan produk yang aman bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan menyeleksi tetua tahan antraknosa dan mengetahui keberhasilan persilangan antara tetua tahan dengan varietas Balitsa yaitu Kencana dan Tanjung-2 dalam ra… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
7

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(12 citation statements)
references
References 1 publication
0
5
0
7
Order By: Relevance
“…Dapat dikatakan ukuran benih cabai besar lebih besar daripada cabai keriting dan ukuran cabaia keriting lebih besar daripada ukuran benih cabai rawit. Ukuran benih Tanjung-2 lebih besar dari pada ukuran benih Kencana, hal ini sesuai dengan penelitian Kirana et al, (Kirana et al, 2016) yang menyatakan bahwa ukuran benih cabai varietas Kencana lebih kecil daripada benih cabai varietas Tanjung-2.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Dapat dikatakan ukuran benih cabai besar lebih besar daripada cabai keriting dan ukuran cabaia keriting lebih besar daripada ukuran benih cabai rawit. Ukuran benih Tanjung-2 lebih besar dari pada ukuran benih Kencana, hal ini sesuai dengan penelitian Kirana et al, (Kirana et al, 2016) yang menyatakan bahwa ukuran benih cabai varietas Kencana lebih kecil daripada benih cabai varietas Tanjung-2.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…The inheritance of chili resistance trait to C. acutatum is not influenced by the maternal effect, but is controlled by genes in the cell core (Rosidah et al, 2014). Kirana et al (2014) reported that there was the different responses from the six red chili genotypes of crossing parent after inoculation using C. acutatum pure culture.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Penggunaan fungisida efektif untuk mengendalikan patogen namun residu yang ditinggalkan menyebabkan kerusakan lingkungan (Aktar et al 2009). Salah satu cara pengendalian C. gloeosporioides sesuai sistem pertanian berkelanjutan yaitu dengan menggunakan varietas resisten (Kirana et al 2014). Pengujian resistensi varietas bawang merah belum banyak dilakukan di Indonesia, oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian resistensi beberapa varietas bawang merah terhadap C. gloeosporioides penyebab antraknosa.…”
Section: Pendahuluanunclassified