Perspektif Masyarakat Pengguna Jalan Atas Ojek Online: Sudut Pandang Kemacetan

Abstract

This study provides an overview and analysis of the perceptions of road users on online motorcycle taxi behavior from the point of view of congestion. The research method uses a descriptive quantitative approach that explains the research objectives. The population of this study is all road users in the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi areas. The samples used for research are people who have used online motorcycle taxi service facilities, as well as the general public who have views regarding online transportation. Data collection techniques using a questionnaire and distributed to respondents. The results showed that people's perceptions of online motorcycle taxis were able to create safety and comfort for customers, facilitate delivery of goods, be able to take the initiative to find alternative ways to shorten mileage, and affordable online ojek costs for customers. However, on the other hand, respondents said that the existence of online motorcycle taxis can contribute to the level of congestion on the road, respondents agreed that a special shelter should be made for customers and online motorcycle taxi drivers while waiting for orders so as not to interfere with the activities of other road users that have an impact on congestion.

Sentiment Analysis og Goride Services on Twitter Social Media Using Naive Bayes Algorithm

“…Pada penelitian Amalia et al, (2021) keberadaan GoRide diterima secara baik oleh masyarakat karena cepat dalam merespon orderan sehingga lebih nyaman dan aman saat digunakan. Selain kesan positif yang terima, GoRide juga mendapatkan kesan yang kurang menyenangkan dari masyarakat yaitu GoRide mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan menimbulkan konflik antar ojek onlie dan ojek pangkalan (Dalimunthe & Nofryanti, 2020).…”

Pengaruh Hubungan antara Setting Pengguna Trotoar terhadap Atribut Aksesibilitas di Kota Semarang pada Era 4.0

“…Bagi sebagian besar masyarakat, keberadaan ojek online dianggap mampu menghindari kemacetan di jalan, namun hadirnya ojek online kini justru menjadi faktor kemacetan di jalan raya (Dalimunthe & Nofryanti, 2020). Perkembangan profesi ojek online menjadi semakin pesat karena kebutuhan user.…”

“…Ojek online memiliki aktivitas yang terpusat di lingkungan parkir, bahu jalan raya maupun jalan raya. Oleh karena itulah, ojek online sering menggunakan bahu jalan untuk menunggu penumpang, yang berakibat membuat jalanan menjadi terhambat hingga kemacetan tak terhindarkan (Maharani, 2018 dalam Dalimunthe & Nofryanti, 2020). Dengan demikian, dampak dari perubahan teknologi transportasi mempengaruhi perubahan setting lingkungan dan perilaku dalam penggunaan trotoar (Dalimunthe & Nofryanti, 2020).…”

“…Oleh karena itulah, ojek online sering menggunakan bahu jalan untuk menunggu penumpang, yang berakibat membuat jalanan menjadi terhambat hingga kemacetan tak terhindarkan (Maharani, 2018 dalam Dalimunthe & Nofryanti, 2020). Dengan demikian, dampak dari perubahan teknologi transportasi mempengaruhi perubahan setting lingkungan dan perilaku dalam penggunaan trotoar (Dalimunthe & Nofryanti, 2020). Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1997), bahu jalan biasanya digunakan bagi kendaraan yang berhenti karena mengalami kerusakan atau keadaan darurat.…”