INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal untuk produksi enzim amilase dan fitase pada media ampas tahu menggunakan Aspergillus niger (A. niger), Rhizophus oryzae (R. oryzae) dan Neurospora sitophila (N. sitophila) sebagai starter. Uji kemampuan produksi enzim fitase dan amilase oleh A. niger, R. oryzae dan N. sitophila dilakukan menggunakan media ampas tahu yang disterilisasi. Pemilihan ketiga isolat ini diawali dengan uji produksi enzim amilase pada kultur cair yang mengandung 2% pati, dan uji fitase dilakukan pada media yang mengandung 0,5% sodium fitat. Hasil uji pada medium cair selanjutnya digunakan untuk uji produksi enzim amilase dan fitase pada sistem fermentasi padat (SSF) menggunakan ampas tahu sebagai media fermentasi. Untuk mendapatkan produksi enzim yang tinggi dilakukan melalui optimasi waktu inkubasi, suhu inkubasi dan pH media. Fitase dan amilase dapat diproduksi dengan media ampas tahu oleh R. oryzae, A. niger dan N. sitophila. Kondisi optimum untuk produksi fitase, yaitu waktu inkubasi pada hari keempat untuk ketiga kapang, suhu 25°C untuk R. oryzae dan A. niger, suhu 30°C untuk N. sitophila, pH 8 untuk R. oryzae, pH 6 untuk A. niger dan N. Sitophila. Neurospora sitophila menghasilkan amilase optimum pada suhu 35°C, sedangkan A. niger dan R. oryzae optimum pada suhu 30°C. Aktivitas enzim amilase optimum adalah 162,23 U/g; 181,21 U/g dan 192,11 berturut turut oleh R. oryzae, A. niger dan N. Sitophila. Penurunan aktivitas produksi amilase menurun oleh R. oryzae pada suhu 40°C. Amilase diproduksi optimal pada pH 6-7. Aktivitas fitase yang dihasilkan oleh R. oryzae, A. niger dan N. sitophila, yaitu sebesar 51,32 U/g, 53,48 U/g, dan 60,54 U/g. Pakan ternak yang mengandung asam fitat mampu dihidrolisis oleh fitase pada kondisi optimum. Ketiga kapang juga menghasilkan enzim amilase pada media ampas tahu mengindikasikan bahwa ampas tahu merupakan susbtrat yang baik untuk produksi enzim hidrolisis yang berguna untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan ternak.(Kata kunci: Amilase, Ampas tahu, Aspergillus niger, Neurospora sitophila, Phytase, Rhizopus oryzae)
ABSTRACTThe objective of the study was to obtain the optimal condition to produce phytase and amylase enzyme using soybean curd residue with Aspergilus niger (A. niger) and Rhizopus oryzae (R. oryzae) and Neurospora sitophila (N. sitophila) as inoculants. These isolates were selected due to their ability to produce amylase in 2% of starch medium, and phytase in 0.5% of sodium phytase contain medium. Optimation of phytase and amylase production were performed on incubation time, pH, and temperature. Phytase and amylase were produced by these 3 isolates on soybean curd residue. Phytase production was achieved at 4 days incubation time. The optimal condition for phytase production varied depend on isolates. R. oryzae was optimal at pH 8, 25°C, while A. niger and N. sitophila were at pH 6.0-7.0 at 30°C. Amylase production was optimal at pH 6.0-7.0 after 3-4 days. Amylase production by R. oryzae was inhibited at 40°C. Application o...