2022
DOI: 10.29303/jbt.v22i4.4431
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Phytochemical Testing and In Vitro Anti-inflammatory Activity on Ethanol Extract of Akar Kuning (Arcangelisia flava L) Stems from West Kalimantan

Abstract: The akar kuning plant (Arcangelisia flava L) from the Menispermaceae family is one of the Bajakah plant groups, which propagate among large trees and are commonly found in tropical forests in the West Kalimantan region. The purpose of this study was to determine the phytochemical compound and activity of anti-inflammatory from the akar kuning stem ethanol extract through the stabilization ability of the human red blood cell membrane (HRBC) in vitro. The akar kuning plant was taken from the forest of the Kapuas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selama ini, obat steroid atau nonsteroid (AINS) sudah banyak digunakan, namun penggunaan obat antiinflamasi tersebut dalam waktu lama dan tidak rasional akan menimbulkan efek samping yang dapat menimbulkan reaksi merugikan bagi tubuh. Efek samping yang ditimbulkan karena penggunaan obat berbahan kimia atau sintetik tersebut dapat merugikan manusia (Tavita et al, 2022;Nurulhadi et al, 2024). Oleh karena itu, perlu dikembangkan beberapa agen yang aman untuk pengobatan penyakit inflamasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selama ini, obat steroid atau nonsteroid (AINS) sudah banyak digunakan, namun penggunaan obat antiinflamasi tersebut dalam waktu lama dan tidak rasional akan menimbulkan efek samping yang dapat menimbulkan reaksi merugikan bagi tubuh. Efek samping yang ditimbulkan karena penggunaan obat berbahan kimia atau sintetik tersebut dapat merugikan manusia (Tavita et al, 2022;Nurulhadi et al, 2024). Oleh karena itu, perlu dikembangkan beberapa agen yang aman untuk pengobatan penyakit inflamasi.…”
Section: Pendahuluanunclassified