2020
DOI: 10.1088/1755-1315/592/1/012032
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Place branding as the development of thematic city digital era

Abstract: Thematic emphasize developing the identity of a city. It is inseparable from the city’s resources, including the historical and cultural side, and the development of science describes civilization in a city. Based on the perspective of planners, consideration of sustainable development should be an essential part of the development of a thematic city, as well as the transformation of the community by solving various urban problems with innovative approaches. The intended changes are not to encourage people to … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 4 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Serta identitas yang berkaitan dengan slogan-slogan daerah dalam konteks destinasi pariwisata seperti Stunning Bandung, Colorful Medan, Enjoy Jakarta, Majestic Banyuwangi, atau Explore Makassar. Di era digital, konsep branding kota juga erat kaitannya dengan pengembangan kota tematik (Sutriadi et al, 2020), yaitu dengan memberikan tema-tema pembangunan tertentu terhadap sautau kota. Dalam perspektif ini, Kota Bandung menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang menerapkan pendekatan tematik dalam dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) dengan adanya pemberian tema pembangunan dalam tujuan penataan ruang di 8 Sub-Wilayah Kota (SWK) yang meliputi travelapolis, aerobiopolis, karyapolis, mediapolis, eksibiopolis, teknopolis, sundapolis, dan sportipolis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Serta identitas yang berkaitan dengan slogan-slogan daerah dalam konteks destinasi pariwisata seperti Stunning Bandung, Colorful Medan, Enjoy Jakarta, Majestic Banyuwangi, atau Explore Makassar. Di era digital, konsep branding kota juga erat kaitannya dengan pengembangan kota tematik (Sutriadi et al, 2020), yaitu dengan memberikan tema-tema pembangunan tertentu terhadap sautau kota. Dalam perspektif ini, Kota Bandung menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang menerapkan pendekatan tematik dalam dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) dengan adanya pemberian tema pembangunan dalam tujuan penataan ruang di 8 Sub-Wilayah Kota (SWK) yang meliputi travelapolis, aerobiopolis, karyapolis, mediapolis, eksibiopolis, teknopolis, sundapolis, dan sportipolis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…City branding forms a part of place branding, a general concept of the holistic branding process that aims to build value or the quality of reasonableness for the place being promoted as a geographical entity, including nations, regions, cities, destinations and retail centers (Briciu, 2013;Hankinson, 2015;Sutriadi et al, 2020). The term city brand has its own meaning and characteristics that refer to a place, and more specifically, a city.…”
Section: Overview Of City Brandingmentioning
confidence: 99%
“…РЕЗУЛЬТАТИ ДОСЛІДЖЕННЯ Категорія бренду повʼязана формуванням позитивного враження про продукт, організацію чи місце розташування (просторова репрезентація). Зазвичай бренди пов'язані з ідентичністю [10]. Відповідне визначення надає перше враження про цінність, обіцяну з точки зору досвіду, який може отримати потенційний користувач і зрештою може заохочувати позитивну поведінку організації.…”
Section: вступunclassified