Plana Memora : Dekontekstualisasi Wujud Karya Seni Rupa

Abstract

Dilatarbelakangi gagasan 'perayaan' memudarnya eksklusifitas seni menuju ke pola kontinuitas penciptaan, penelitian ini diiringi proses penciptaan dan menghasilkan karya seni rupa berjudul “Plana Memora” yang dirancang dalam rangka merespon fenomena pergeseran wacana estetika kontemporer. Tujuan konseptualnya adalah manifestasi letak spirit personalitas yang spesifik-otentik atas karya seni rupa pascamodernisme; dalam kesederhanaan visualisasi bisa jadi ditemukan unsur filosofi karya yang memerlukan upaya untuk memahami 'kedalamannya'. Tujuan praktisnya adalah tawaran pola teknik penciptaan karya yang tidak konvensional, dan visualisasinya menjadi alternatif wujud karya seni rupa dua-dimensi. Wujud Plana Memora berupa tulisan tangan dengan menggunakan bolpoin pada sepotong kertas, tak ubahnya sebuah catatan singkat, dibuat dengan maksud memberi peringatan sederhana dan cepat akan rencana kegiatan harian. Dasar pemikirannya adalah bahwa karya seni rupa pascamodernisme mencirikan adanya kedekatan yang lazim dan intens dengan keseharian kreatornya. Hal ini menguatkan bahwa karya seni rupa dua-dimensi tidak lagi (melulu) tentang ilustrasi, representasi alam nyata/ alam mimpi, imajinasi atau berakhir pada komposisi cipratan warna, yang secara eksplisit sekedar menunjukkan kepiawaian tangan belaka. Studi literatur sebagai sumber data dan eksplorasi karya dilakukan sebagai metode dalam penelitian dan penciptaan ini. Dalam rangka mendukung representasi kekaryaan seni rupa kontemporer, penciptaan ini menghasilkan rancangan karya sebagai manifestasi dekontekstualisasi wujud karya seni rupa. Karya ini bukan ilustrasi konvensional. Karya ini mengusung konsep kontinuitas gejala dirinya sendiri yang meskipun bisa jadi mirip dokumentasi, namun merupakan karya (rencana) hari ini dan masa depan.

Eksplorasi Penggambaran pada Material Bergambar sebagai Lukis Alternatif

“…Prinsip kebaruan dan kemajuan yang didasari pemikiran logis-rasional menjadi cikal bakal munculnya pergerakan baru pada masa seni rupa modern awal abad ke-20. Dalam kajian sebelumnya ditegaskan Rahim & Chandra (2020) bahwa masa ini sekaligus menjadi trigger atas pergolakan praktikalkonseptual penciptaan karya seni rupa hingga tak sedikit perupa mulai mengeksplorasi visualisasi baru lukisan sampai era kontemporer saat ini.…”

“…Eksplorasi ini juga diperkuat dengan konsep "dekontekstualisasi", yaitu bergesernya konteks material dari fungsi-guna asalnya kepada yang lain (Rahim & Chandra, 2020). Dalam artikel lain diistilahkan sebagai "kerja dekonstruksi", yang menerangkan seorang seniman mencoba mengkonstruksi nilai budaya melalui metafor hingga menghadirkan kemungkinan makna lain (Kasiyan, 2021).…”

Cirebon Batik E-Book Design With Pop Art Illustration Style

“…Some say that pop art is mass-culture art or mass cultural art. Pop art is the resistance of the established arts, which at that time the center was in the United Kingdom (now England) and the United States (now the United States) [9]. Pop Art or pop art is an art that developed in America which was born as a result of dissatisfaction with the development of the expressionism style that hit academia and occupied large classes at that time which were considered not to have contributed to society [10].…”