Salah satu jenis potensial untuk rehabilitasi hutan dan lahan di DTA Danau Toba yang saat ini dalam kondisi kritis adalah makadamia (Macadamia integrifolia). Jenis ini selain adaptif pada lahan kritis, juga menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi manusia dan bernilai ekonomi tinggi. Permintaan pasar yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan belum tersedia sumber benihnya, maka diperlukan upaya pembangunan sumber benih makadamia di kawasan ini, termasuk memahami karakter buah dan benih yang diproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk pengetahui karakteristik buah, benih dan teknik persemaian macadamia (Macadamia integrifolia) yang berasal dari Hutan Penelitian Sipisopiso, Danau Toba Sumatera Utara. Penelitian yang dilakukan meliputi penanganan buah; benih dan perkecambahan benih. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata berat buah basah adalah 7,51 g atau terdapat 141 buah per 1 kg. Berat rata-rata biji adalah 5,83 g atau 181 biji dalam satu kilogramnya. Benih mulai berkecambah pada hari ke 26 dengan masa kecambah benih selama 70 hari. Daya kecambah tertinggi dihasilkan oleh benih-benih yang tidak mendapat perlakuan perendaman (kontrol). Perlakuan peretakan benih dapat mempercepat perkecambahan benih. Benih yang direndam dengan air dingin selama 24 jam mampu meningkatkan daya kecambah hingga 78%. Berdasarkan pertumbuhan awal selama 6 bulan di persemaian, kecambah memiliki tinggi rata-rata 13,7 cm dengan diameter 3,2 mm.