Traumatic oral ulcer is commonly caused by mucosal injury due to mastication or speaking, warm food or drink, sharp restoration surface, as well as partial broken restored tooth. We reported a case of traumatic oral ulcer in an 18-year-old female who was admitted to the RSGM Unsoed due to painfull sensation on the lesion. Objective examination revealed two lesions, as follows: tooth 47, painfull ulcer in buccal mucosa, solitary, whitish red, white border (punch-out), 4 mm in diameter; teeth 33 and 34, an irregular fissure, solitary, on the 2/3 posterior part of the tongue, 2 mm in depth, 1 cm in length, and not painfull. The diagnosis of this case was traumatic ulcer due to traumatic occlusion based on anamnesis, examination, and occlusion check using articulating paper on the nearest antagonistic tooth to the lesion. The treatment included Dental Health Education (DHE) concerning proper tooth brushing, topical triamci-nolone acetonide application for 5 days, dan selective grinding of teeth 17 and 47. After one-week follow-up, the ulcer had improved and no hyperemia, therefore, the patient could chew comfortably.Keywords: traumatic ulcer, traumatic occlusion, selective tooth grindingAbstrak: Ulkus traumatik biasanya disebabkan oleh tergigitnya dinding mukosa ketika makan atau berbicara, meminum dan memakan yang panas, permukaan restorasi gigi yang tajam, maupun adanya tumpatan yang pecah sebagian. Kami melaporkan kasus seorang perempuan berusia 18 tahun dengan kondisi ulkus traumatik datang ke RSGM Unsoed karena merasa terganggu dan perih pada bagian yang luka. Pada pemeriksaan objektif didapatkan pada gigi 47, lesi berupa ulkus pada area mukosa bukal, tunggal, berwarna merah keputihan, dengan peninggian pada tepi berwarna putih, nyeri, diameter 4 mm; dan pada gigi 33 dan 34, lesi berupa fisura memanjang, berbentuk iregular, tunggal, pada 2/3 dorsum lidah dengan kedalaman 2 mm, panjang 1 cm, tidak terasa nyeri. Diagnosis kasus ini ialah ulkus traumatik akibat oklusi traumatik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, dan cek oklusi menggunakan articulating paper pada gigi antagonis terdekat dengan lesi. Penatalaksanaan meliputi Dental Health Education (DHE) yaitu cara sikat gigi yang baik dan benar, pemberian triamcinolone acetonide topical selama 5 hari, dan selective grinding pada gigi 17 dan 47. Setelah satu minggu pada pengecekan didapatkan perbaikan ulkus dan tidak ditemukan pembengkakan sehingga pasien sudah nyaman untuk makan pada area tersebut.Kata kunci: ulkus traumatik, oklusi traumatik, selective grinding, trauma mekanik