2019
DOI: 10.19105/nuansa.v16i2.2534
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pola Asuh Inklusif Keluarga Seagama dan Beda Agama: Sebuah Model Pendidikan Toleransi Di Desa Bondo Jepara

Abstract: Abstrak:Masyarakat Desa Bondo, Jepara, dikenal dengan iklim toleransinya yang kuat. Dalam konteks kehidupan keluarga, umat Islam dan Kristen menyumbangkan karakteristik pola asuh yang inklusif. Dengan pendekatan deskriptif-kualitatif melalui pisau analisis teori psikologi perkembangan anak dan teori kepemimpinan dari Hersey dan Blanchard, penelitian ini bertujuan untuk menampilkan model pendidikan dan pola asuh orang tua dari keluarga seagama dan beda agama. Dari hasil observasi partisipatoris dan wawancara me… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
6
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
5
Order By: Relevance
“…(2014) yang menyatakan bahwa orangtua yang beragama Kristen cenderung menggunakan pola asuh demokratis dan pemisif, sedangkan kedua orangtua yang beragama Islam atau orangtua berbeda agama (Kristen dan Islam) lebih cenderung menggunakan pola asuh demokratis dan otoriter. 36 Pada penelitian ini mayoritas responden yang bekerja diluar rumah, lebih cenderung menerapkan pola asuh demokratis. Walaupun demikian, pada kelompok responden yang bekerja di dalam rumah terdapat sebaran yang lebih merata dalam menerapkan pola asuh demokratis dengan otoriter berturut-turut 45,8% dan 33,9%, berbeda dengan kelompok responden yang bekerja diluar rumah berturut-turut 63,3% dan 10,2%.…”
Section: Metodologiunclassified
“…(2014) yang menyatakan bahwa orangtua yang beragama Kristen cenderung menggunakan pola asuh demokratis dan pemisif, sedangkan kedua orangtua yang beragama Islam atau orangtua berbeda agama (Kristen dan Islam) lebih cenderung menggunakan pola asuh demokratis dan otoriter. 36 Pada penelitian ini mayoritas responden yang bekerja diluar rumah, lebih cenderung menerapkan pola asuh demokratis. Walaupun demikian, pada kelompok responden yang bekerja di dalam rumah terdapat sebaran yang lebih merata dalam menerapkan pola asuh demokratis dengan otoriter berturut-turut 45,8% dan 33,9%, berbeda dengan kelompok responden yang bekerja diluar rumah berturut-turut 63,3% dan 10,2%.…”
Section: Metodologiunclassified
“…The inclusive education paradigm must be applied to humanistic-based learning, so all students have equal rights to study and attain the finest education. Saefudin & Widyawati (2019) define inclusive education as compassion or appreciation of others' religions, ethnicities, cultures, races, and languages. Prasetyaningrum et al (2017) said that the primary goal of inclusive education is to educate children with special needs and ordinary children according to their requirements from their educational environments.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…So that it will affect a child's personality at this stage of development. Children need education in schools because families do not have expertise in the fields of science demanded in this modern era (Saefudin & Widyawati, 2019). Especially in today's modern era, the development of human life is faster, so even schools can no longer meet these demands.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%