2016
DOI: 10.15408/ajis.v16i1.2891
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Poligami dan Sanksinya Menurut Perundang-undangan Negara-negara Modern.

Abstract: One of the interesting themes of Islamic family law reform is the legal status of polygamy. Almost all Muslim countries make efforts to narrow the space for the practice of polygamy by providing sanctions for the doers, including Tunisia, Pakistan, Egypt, Syria, Malaysia, and Indonesia. This article tries to discuss and analyze this case by making a comparison between the laws of family law in some countries—such as Tunisia, Pakistan, Egypt, Syria, Malaysia, and Indonesia—and the concept of classical fiqh. The… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Ketiga, ayat al-Quran yang membicarakan poligami merupakan ayat mutasyabih sehingga kesamarannya dapat menimbulkan tafsiran yang beragama. 9 Pada umumnya ulama-ulama salaf mendukung adanya praktik poligami, berbeda dengan pandangan ulama"-ulama" kalaf (modernis).…”
Section: Kerangka Teori Dan Praktik Poligami DI Tunisiaunclassified
“…Ketiga, ayat al-Quran yang membicarakan poligami merupakan ayat mutasyabih sehingga kesamarannya dapat menimbulkan tafsiran yang beragama. 9 Pada umumnya ulama-ulama salaf mendukung adanya praktik poligami, berbeda dengan pandangan ulama"-ulama" kalaf (modernis).…”
Section: Kerangka Teori Dan Praktik Poligami DI Tunisiaunclassified
“…Muhibbuthabry, 2016, "Poligami Dan Sanksinya Menurut Perundang-Undangan Negara-Negara Modern", Jurnal Ahkam, Vol. XVI, No.…”
mentioning
confidence: 99%
“…Perlu diketahui bahwa semangat reaktualisasi hukum Islam dalam bidang hukum keluarga umumnya adalah melindungi dan memperbaiki kedudukan wanita serta melindungi anak-anak. 65 Adanya pengaturan-pengaturan terkait dalam bidang muamalah, khususnya qanun Aceh tentang hukum keluarga, serta mencakup pengaturan atas kejahatan dan pelanggaran, maka upaya pencegahan terjadinya perceraian di luar Mahkamah Syar'iyah dapat terlaksana, sehingga hak-hak perempuan dan anak-anak khususnya mantan isteri dapat terlindungi. Pengaturan secara khusus melalui qanun dapat saja dilakukan yang penting adalah aturan yang dibuat tersebut tidak saling bersinggungan atau kontra.…”
unclassified