Keragaman plasma nutfah merupakan sumber bahan genetik yang mempunyai nilai guna yang eksistensinya perlu dilindungi dan dilestarikan. Plasma nutfah kambing asli Indonesia salah satunya adalah kambing senduro, yang sudah ditetapkan oleh Keputusan Kementerian Pertanian No.1055/Kpts/SR.120/10/2014 yang berasal dari Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tujuan penelitian adalah menganalisis sifat fenotipe kambing senduro berdasarkan sifat kuantitatifnya. Pengamantan fenotipe meliputi panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak, panjang telinga, panjang rambut rewos dan korelasi setiap sifat fenotip tersebut. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah kambing Senduro jantan dan betina dewasa masing-masing sebanyak 14 dan 25 ekor. Kambing senduro yang diamati pada kambing dengan kondisi gigi seri ke-3 (I3) telah diganti oleh gigi permanen yaitu kambing senduro berumur 2-4 tahun. Data morfometrik yang diperoleh dihitung rata-rata, simpangan baku serta korelasi antar ukuran morfometrik menggunakan program Genstat 14.2 kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kambing senduro memiliki bobot badan 24,56 ± 5,48 kg (jantan) dan 26,84 ± 6,50 kg (betina), panjang badan 63,89 ± 4,76 cm (jantan) dan 63,32 ± 6,29 cm (betina), lingkar dada 61,67 ± 4,36 cm (jantan) dan 66,48 ± 6,56 cm (betina), tinggi pundak 66,33±4,53 cm (jantan) dan 64,71 ± 5,76 cm (betina), panjang telinga 31,22 ± 2,17 cm (jantan) dan 28,13 ± 2,74 cm (betina), panjang rambut rewos/surai 17,56 ± 1,67 cm (jantan) dan 14,58 ± 2,39 cm (betina). Ukuran morfometrik pada kambing senduro berkorelasi positif satu sama lain. Terdapat korelasi yang sangat signifikan antara lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan dengan bobot badan pada kambing senduro.